MENYENTUH VIRTUAL, MEMBELI NYATA: REVOLUSI BELANJA MASA KINI

Realisme pengalaman, seperti yang dibahas oleh Chahal dan Sharma dalam Journal of Services Research edisi Maret 2024, merujuk pada bagaimana konsumen merasakan keaslian interaksi mereka dengan produk atau layanan melalui teknologi seperti Realitas Tertambah (Augmented Reality - AR).

Merek yang efektif dalam menciptakan realisme pengalaman menggunakan AR berhasil mengintegrasikan elemen digital dalam pengalaman belanja fisik konsumen, sehingga meningkatkan kepuasan dan intensi perilaku mereka terhadap merek.

Dalam konteks industri ritel fesyen India, penggunaan AR telah memperkaya pengalaman belanja dengan memungkinkan konsumen untuk mencoba pakaian secara virtual sebelum membeli. Hal ini tidak hanya meningkatkan kepercayaan konsumen tetapi juga menurunkan kemungkinan pengembalian produk karena ketidakpuasan.

Salah satu contoh aplikasi realisme pengalaman yang berhasil adalah inisiatif oleh L’Oreal, yang memperkenalkan cermin virtual berbasis AR. Ini memungkinkan konsumen untuk melihat bagaimana produk make-up tertentu akan tampak pada wajah mereka sebelum membeli, yang sangat mengubah cara konsumen berinteraksi dengan produk.

Inisiatif serupa oleh Nike, yang menyediakan kustomisasi in-store melalui AR, memungkinkan konsumen untuk mendesain sepatu mereka sendiri, menggabungkan konten digital dengan lingkungan fisik toko.

Dengan demikian, teknologi AR, ketika diintegrasikan dengan strategi omnichannel yang efektif, tidak hanya meningkatkan realisme pengalaman tetapi juga memperkuat hubungan konsumen dengan merek.

Ini menciptakan peluang bagi merek untuk tidak hanya memenuhi tetapi juga melampaui ekspektasi konsumen, mendorong loyalitas dan niat beli yang lebih tinggi. Merek-merek harus terus menggali teknologi inovatif seperti AR untuk mengoptimalkan pengalaman pelanggan mereka, menjadikan interaksi setiap konsumen tidak hanya transaksional tetapi juga transformasional.

Menciptakan realisme pengalaman, khususnya dalam penggunaan teknologi seperti AR, melibatkan beberapa strategi dan teknik kunci yang memungkinkan konsumen merasakan sensasi pengalaman yang mendekati realitas nyata. Berikut adalah beberapa pendekatan yang bisa diambil oleh merek untuk mencapai hal ini:

Pengembangan Teknologi Visual yang Canggih:

Merek perlu menginvestasikan dalam teknologi AR yang canggih yang mampu menghasilkan visual yang sangat realistis. Ini termasuk penggunaan grafis berkualitas tinggi, rendering yang akurat, dan animasi yang mulus. Teknologi ini harus mampu mengintegrasikan objek virtual secara seamless dengan lingkungan nyata, sehingga pengguna merasa bahwa objek tersebut benar-benar ada di hadapan mereka.

Interaktivitas yang Responsif:

Pages: 1 2 3 4

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Sign In

Get the most out of SWA by signing in to your account

(close)

Register

Have an account? Sign In
(close)