Hadapi AFTA 2015, UMKM Didorong untuk “Naik Kelas”

Para pelaku Usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di Indonesia harus memiliki kesiapan dalam mengahadapi era perdagangan bebas ASEAN atau AFTA 2015. Masalah klasik seperti minimnya kualitas sumber daya manusia (SDM), organisasi, penguasaan teknologi, dan pemasaran, merupakan hambatan terbesar UMKM dalam bersaing dengan perusahaan-perusahaan luar yang bakal merangsek pasar Tanah Air.

Yayasan Pro Indonesia bekerja sama dengan Sindonews.com, menggelar Program Oneintwenty Movement, gerakan nasional masyarakat wirausaha Indonesia. Yayasan Pro Indonesia bekerja sama dengan Sindonews.com, menggelar Program Oneintwenty Movement, gerakan nasional masyarakat wirausaha Indonesia.

Jika persoalan tersebut tidak mampu terselesaikan, boleh jadi tak sedikit UMKM yang akan gulung tikar di tahun depan. Berangkat dari kebutuhan tersebut, Yayasan Pro Indonesia bekerja sama dengan Sindonews.com, menggelar Program Oneintwenty Movement, gerakan nasional masyarakat wirausaha Indonesia.

“Gerakan ini bertujuan menyiapkan pelaku usaha menghadapi AFTA 2015 serta untuk membantu meningkatkan kualitas pengelolaan UMKM di Indonesia. Dengan demikian, mendorong terciptanya sejuta wirausaha hingga tahun 2020 di Indonesia,” ujar pendiri Yayasan Pro Indonesia sekaligus pencetus Program Oneintwenty Movement, Budi Satria Isman.

Menurut Budi, Gerakan Oneintwenty dirancang sebagai “Program UMKM Naik Kelas”. Yaitu, menargetkan usaha mikro naik kelas menjadi usaha kecil, usaha kecil meningkat menjadi usaha menengah, dan usaha menengah menjadi besar.

Program naik kelas itu dilatarbelakangi oleh jumlah wirausaha formal di Indonesia yang baru mencapai 1,65% dari jumlah penduduk hingga April 2014. Padahal sebenarnya, total pelaku usaha di Tanah Air mencapai 56,5 juta. Namun, sebanyak 99,8% di antaranya masih berupa usaha mikro dan informal.

Tahun 2014 ini, program Oneintwenty digelar di delapan kota, yaitu Jakarta (Jabodetabek), Bandung, Yogyakarta, Padang, Surabaya, Pekanbaru, Jambi, dan Palembang. Jumlah peserta dalam kegiatan tersebut mencapai 1.000 orang dari peserta umum, 250 mahasiswa, dan 250 business coach.

“Dalam jangka panjang, Oneintwenty berupaya menciptakan satu dari 20 orang menjadi pengusaha dan menaikkan kelas 1 juta pelaku pengusaha pada 2020. Karena itu, kegiatan dilaksanakan secara berkesinambungan setiap tahun dan ditargetkan akan menghasilkan 1 juta wirausaha yang berhasil naik kelas, serta tercipta 5% pengusaha pada 2020,” ungkapnya.

Berbagai kegiatan yang sudah dan akan dilakukan tim gerakan Oneintwenty adalah menciptakan pelatih bisnis, membuat sistem e-monitoring UMKM, membuat media sosial wirausaha onein20.com, mengajak CEO dan pakar bisnis berpartisipasi untuk meningkatkan knowledge UMKM, mengundang pasar modern menerima produk UMKM, mengajak investor berinvestasi di UMKM, dan bermitra dengan mediasebagai kanal komunikasi.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Sign In

Get the most out of SWA by signing in to your account

(close)

Register

Have an account? Sign In
(close)