Segmen Usaha Kecil Menengah (UKM) memang masih menjadi pasar yang menjanjikan bagi perbankan. Terbukti, hingga saat ini Indonesia memiliki tak kurang dari 100 ribu perusahaan kelas menengah. Bahkan, perusahaan kelas menengah yang beromset lebih dari Rp 100 miliar juga terhitung cukup besar.
Berangkat dari fakta itu, maka sejak 4-5 tahun lalu Standard Chartered Bank Indonesia mulai mengincar segmen bisnis skala menengah. Diungkapkan Irvan Noor, Head of Commercial Clients Standard Chartered Bank Indonesia, "Tahun ini, kami makin serius dan mulai fokus menggarap pebisnis kelas menengah. Sebab, kami melihat peluang yang sangat menjanjikan di segmen ini. Kami ingin mengakomodir sekaligus menjawab kebutuhan mereka yang semakin kompleks, dengan menjadi partner yang mampu memberikan solusi."
Berbeda dengan yang lainnya, Standard Chartered memiliki keutamaan dalam memberikan layanan bagi perusahaan berskala menengah yang ingin melakukan ekspansi ke pasar Asia, Afrika, dan Timur Tengah. Pasar ekspor ke ASEAN dan Afrika misalnya, tercatat terus bertumbuh, yakni mencapai lebih dari 30 persen pertumbuhannya.
"Dengan pengalaman lebih dari 150 tahun di pasar Asia, Afrika, dan Timur Tengah, kami menawarkan akses kepada para pebisnis kelas menengah untuk melakukan ekspansi ke negara-negara yang pertumbuhan ekonominya terhitung tinggi," papar Irvan.
Ada sejumlah solusi perbankan yang komprehensif dan menyeluruh yang ditawarkan Standard Chartered kepada segmen bisnis skala menengah. Antara lain, Working Capital (seperti rekening koran, pengelolaan likuiditas, layanan transaksional, aliansi jaringan dengan bank internasional, trade ekspor-impor, internet banking, dan cash management services); Business Expansion (berupa pinjaman investasi, produk corporate finance, dan solusi lintas negara); Business Protection (seperti foreign exchange, solusi hedging, asuransi, dan layanan hasil riset); serta Yield Enhancement (berupa wealth management untuk bonds dan reksa dana).
