MIX.co.id - Badai pandemi Covid-19 menghantam sektor ekonomi di dalam negeri. Denyut bisnis usaha keluarga skala mikro dan kecil terpaksa terhenti, karena tak mampu menahan terjangan pandemi. Mengatasi kondisi tersebut, Allianz Indonesia meluncurkan Income Generating Program (IGP) untuk meningkatkan ketahanan ekonomi keluarga serta mendukung keluarga yang terkena dampak untuk memulai kembali usahanya. IGP diselenggarakan di tiga wilayah dampingan, yakni NTT (Nusa Tenggara Timur), Bali, dan Sulawesi Tengah selama Juli 2020-Juni 2021, bekerja sama dengan SOS Children’s Village Indonesia.
Objektif IGP adalah mencetak keluarga dapat menjadi mandiri melalui pemberian dana stimulus bergulir dan membangun jaringan kemitraan. Sementara implementasi IGP adalah dengan membentuk dan mengaktifkan kembali kelompok usaha secara formal dan legal; menghubungkan kelompok usaha dengan lembaga keuangan mikro lokal (seperti koperasi, BUMDes,); mengembangkan kemampuan networking bagi komunitas/ kelompok usaha; serta pelaksanaan usaha dari masing-masing pelaku usaha.
Program menuai sukses. Tercermin dari warga masyarakat yang mengikuti program tingkat pendapatannya meningkat. Di Sikka dan Tabanan misalnya, pendapatan mereka dari usaha hortikultura menanam cabai dan tomat meningkat 202% dan 77%. Demikian pula untuk pengembalian dana stimulus ke lembaga keuangan mikro, hingga saat ini berjalan lancar. Sedikitnya, ada 216 usaha keluarga penerima manfaat dana bergulir, dengan total dana dari Allianz mencapai Rp 424 juta lebih.
Dukungan yang diberikan oleh Allianz kepada para kelompok usaha yang rentan, telah membantu mereka dalam meningkatkan mata pencaharian mereka, terutama selama pandemi Covid-19 ketika usaha skala besar harus bertahan dan usaha kecil harus tutup.
