Dalam presentasinya di depan panelis, peserta PR of the Year 2025 menunjukkan bagaimana strategi komunikatif yang autentik, interaktif, dan transparan mengubah persepsi publik, membangun koneksi emosional, serta menciptakan kampanye berkesan yang meninggalkan jejak tak terlupakan.
.

.
Ketika para peserta PR of the Year 2025, mereka seakan mengajarkan kita bahwa membangun persepsi merek dan memperkuat koneksi diri dengan merek bukan sekadar merancang kampanye yang ciamik. Di balik itu, ada cerita bagaimana mereka menyentuh hati audiens, membuat mereka merasa didengar, dan mengundang mereka menjadi bagian dari cerita.
“Ketika saya pertama kali diminta memimpin kampanye ini, saya bertanya pada tim, ‘Apa yang membuat merek kita terasa hidup di hati orang?’” kenang seorang peserta.
Pertanyaan sederhana itu menjadi pijakan untuk merangkaikan setiap langkah strategi mereka.
Dalam sebuah sesi, Kepala Tim Komunikasi menegaskan, “Kami sadar, publik butuh bukti, bukan janji,” lalu dia memaparkan kinerja transparan dan siaran pers yang menjawab keraguan.
Lalu bagaimana bila rumor negatif muncul? Menurut mereka, tim tidak bersembunyi. Mereka membuka forum tanya jawab langsung diadakan. “Ketika audiens merasa didengar,” kata peserta. “Kita sedang merestorasi kepercayaan yang hilang.”
Dari paparan peserta, ada gambaran menarik tentang bagaimana momentum tren keberlanjutan diolah menjadi narasi “Langkah Kecil, Dampak Besar” misalnya.
Dalam video kampanye yang mereka tampilkan, beberapa relawan menanam pohon sambil berbagi gagasan di platform digital. “Saya ikut menyumbang ide, lalu melihatnya jadi nyata,” ungkap seorang relawan muda.
Ini bukan pesan satu arah, melainkan undangan bagi publik untuk aktif—workshop daur ulang, pop-up energi hijau, hingga acara bersih-bersih lingkungan memastikan orang tak hanya menonton, tetapi merasakan sendiri janji merek.
Keaslian (authenticity) menjadi landasan berikutnya. “Brand authenticity bukan soal seberapa besar donasi, tapi seberapa tulus komunikasi,” tegas praktisi PR.
Alih-alih memberi sekadar sumbangan produk, mereka memilih awareness...