“Saat saya mengunjungi Kitkat Chocolatory di Jepang, saya sempat mencicipi keunikan Kitkat rasa Sakura dan Wasabi. Dengan kehadiran Kitkat Chocolatory Pop-Up Store di Jakarta, saya sudah mencoba berbagai Kitkat bercita rasa lokal, seperti Es Teler dan Mie Goreng yang merupakan makan favorit saya,” Pamela menuturkan. (Dwi)
Susan, Karyawan Swasta, 34 tahun
Saya sudah mencoba varian baru Kitkat yang dipadu topping rasa mie goreng, kerak telor, dan martabak. Sebenarnya, rasa mie goreng, kerak telor, dan martabak terasa di mulut dengan masing-masing keunikan rasanya. Sayangnya, perpaduan dengan Kitkat ini membuat rasanya menjadi sedikit aneh, karena masing-masing rasa itu (coklat Kitkat dan varian topping) sama kuat. Jadi, rasanya seperti mengunyah duasnack secara bersamaan. Khusus untuk yang martabak, agak matching rasanya, karena sama-sama manis—meski malah menjadi kemanisan. Rasanya, saya tidak mau membeli Kitkat varian rasa baru ini. Cukup mencoba sekali saja.
Anggun, Karyawan Swasta, 24 Tahun
Kitkat kalau dinilai dari segi rasa coklatnya saja, menurutku, enak. Tapi, begitu makan dengan topping-nya—kebetulan aku mencoba topping mie goreng—rasanya agak kurang pas. Meskipun, memang masih dominan rasa coklatnya. Seandainya disuruh memilih beberapa pilihan snack coklat, mungkin aku enggak akan pilih Kitkat ber-topping ini sih. Better pilih Kitkat regular saja. Kitkat ber-topping aneka rasa ini bukan menjadi pilihan utama kalau aku lagi pengen makan coklat. Cukup nyobain saja, supaya pernah tahu rasanya. Aku juga enggak tahu sih bakal beli lagi atau enggak.