Laporan “Global Entertainment and Media Outlook 2017-2021” yang dirilis PWC hati ini (3/8) menunjukkan bahwa pada tahun 2021, tingkat pertumbuhan pendapatan industri hiburan dan media di Indonesia diperkirakan akan mencapai 10%. Itu artinya, nilainya tembus hingga US$ 8,16 miliar. Kategori yang dibahas dalam laporan tersebut adalah buku, Business to Business (B2B), bioskop, konsumsi data, e-sport, akses internet, iklan internet, video internet, majalah, musik, koran, iklan luar ruang, radio, TV, iklan TV, video games, dan Video Reality (VR).
Dari angka pertumbuhan pendapatan di industri hiburan dan media di Indonesia tersebut, kontribusi terbesar adalah video internet yang mencapai 30% atai US$ 61 juta. Jika pada tahun 2016 video internet di Tanah Air berhasil menghimpun US$ 24 juta, maka tahun 2021 angkanya diperkirakan mencapai US$ 85 juta.
Pertumbuhan video internet yang pada 2016 ke 2021 mencapai 28,5%, rupanya dibarengi juga dengan media-media lainnya yang berbasis digital. Masih menurut laporan tersebut, iklan internet akan mencapai pertumbuhan 21,8%, video games mencapai 16,7%, dan internet akses yang mencapai 11%.
Bagaimana dengan media konvensional? Iklan TV diperkirakan masih akan tumbuh 10,4%. Smentara itu, iklan luar ruang tumbuh 8,2%, radio meningkat 4,5%, majalah naik 2,6%, koran tumbuh 2,1%, dan bioskop naik 4,9%. Hanya buku yang diperkirakan turun di 2021, yakni minus 0,3%.
(Simak ulasan dan infografis lengkapnya pada Majalah Mix edisi Agustus 2017)