Angky Tan, Dari Profesional HR Menjadi Content Creator

MIX.co.id - Seiring dengan tren digital yang menguat, saat ini, content creator menjadi salah satu profesi yang sangat menjanjikan. Tak heran, jika banyak anak muda yang memutuskan alih profesi. Dari yang awalnya berkarir sebagai profesional di perusahaan, kemudian hijrah menjadi content creator.

Keputusan itu pula diambil juga oleh Angky Tan. Pria kelahiran Manado 21 November 1986 yang bernama lengkap Frangky Tanex itu rela melepas pekerjaan sebelumnya sebagai praktisi Human Resources (HR), untuk kemudian fokus menjadi seorang content creator.

Angky bercerita, awalnya ia hanya iseng main instagram dengan mengunggah foto makanan. Hal tersebut ia lakukan sejak tahun 2016. “Saya itu memang hobi makan, jadi suka hunting tempat makanan yang enak, mulai dari resto, kafe, bahkan street food. Waktu saya main instagram, senang saja bisa upload foto makanan setiap harinya,” kisahnya.

Hobby memposting konten makanan dan tempat-tempat makanan itu, ia jalani di sela-sela profesinya sebagai praktisi HR. "Sayangnya, saya mulai kewalahan membagi waktu antara pekerjaan dan hobby saya ini," kisah pemilik akun @angkytann di instagram, tiktok, dan youtube ini secara gamblang.

Akhirnya, pada tahun 2019, alumnus Bina Nusantara University (Binus University) jurusan Teknologi Informasi itu, memutuskan untuk meninggalkan karirnya di perusahaan, untuk kemudian full time menjadi content creator.

Sebagai content creator, Angky mengaku bisa bertemu dengan banyak orang baik sesama content creator, pemilik resto atau kafe yang mengundangnya, bahkan pada akhirnya bekerja sama dengan agency dan memiliki beberapa klien dari industri kuliner di Indonesia. Hal itu juga diikuti dengan cuan yang berhasil diperoleh Angky.

"Kalau bekerja di perusahaan, saya punya fix income, tetapi tidak sebagai content creator. Namun, income sebagai content creator, beberapa kali bisa 2 hingga 4 kali lipat dari gaji yang saya peroleh sebagai profesional. Dan saat ini, saya sudah dipercaya untuk berkolaborasi dengan UMKM (Usaha Mikro Kecil Menengah) hingga perusahaan besar seperti Tokopedia dan Lazada," akunya.

Saat ditanya menghadapi persaingan dari maraknya content creator belakangan ini, dijawab Angky, “Prinsip saya untuk menghadapi persaingan adalah tetap jadi diri sendiri, tingkatkan kualitas konten, dan jeli melihat potensi konten yang bisa viral."

Dia mencontohkan, saat viral menu paket McD BTS, ia pun memanfaatkan isu yang viral itu sebagai konten yang akan dipostingnya. "Untuk angle-nya, saya tinggal ambil dari angle yang berbeda. Contoh, saat wadah bekas makanan dari paket McD BTS diburu dan disimpan, saya justru pilih membuangnya," kisahnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Sign In

Get the most out of SWA by signing in to your account

(close)

Register

Have an account? Sign In
(close)