Mengawali bisnisnya dari sebuah ruang kamar tidur pada 2006 lalu, kini Yohanes Auri berhasil membawa Idenya Flux menjadi perusahaan periklanan berkonsep full service agency, dengan jumlah karyawan yang sudah mencapai lebih dari 70 orang.
Sejak berubah menjadi full service agency pada 2018 lalu, Idenya Flux juga berhasil menggarap 168 kampanye dari 50 brand seperti BCA, BNI, Garuda Indonesia, Citilink, XL Asiata. Selama tiga tahun ini, Idenya Flux juga sukses mencetak revenue sebesar 4 juta dolar.
Diungkapkan Yohanes Auri, CEO Idenya Flux, pada hari ini (22/6) dalam wawancara khusus yang digelar secara virtual, untuk dapat eksis di industri kreatif yang persaingannya cukup sengit sekaligus dipercaya oleh 50 klien besar, tidaklah mudah.
Dibutuhkan added value yang mampu menjadi diferensisi Idenya Flux. Dikatakan Auri, ada dua keunggulan yang menjadi nilai tambah Idenya Flux. Pertama, Fleksibilitas. Dengan fleksibilitas yang dimiliki, maka Idenya Flux dapat menggarap sebuah kampanye komunikasi sesuai kebutuhan brand atau klien. “Kami punya layanan 360 derajat. Namun, klien juga dapat memilih layanan sesuai kebutuhan. Misalnya, klien hanya butuh kampanye komunikasi di billboard atau media luar ruang saja, maka kami bisa melayani mereka,” paparnya.
Kedua, Speed atau kecepatan. Sebagai agensi lokal, Idenya Flux memiliki kecepatan untuk mengikuti tren yang tengah berlangsung. “Sebab, relevan sesuai tren yang sedang terjadi serta tidak hardsell menjadi kunci dalam menggarap konten yang viral,” akunya.
Salah satu kampanye garapan Idenya Flux adalah kampanye Ramadhan bertajuk #BersamaJadiLebihBaik. Kampanye yang dikemas dalam bentuk video ini merupakan kampanye yang dirancang Idenya Flux untuk salah satu kliennya, PT XL Axiata Tbk. Video yang berjudul “Pesan Untuk Raka” ini merupakan adaptasi dari kisah nyata yang menceritakan tentang kehidupan pasangan muda, di mana sang suami, Raka berprofesi sebagai seorang tenaga medis di rumah sakit. Kehidupan rumah tangga yang semula penuh kehangatan dan canda tawa, berubah menjadi penuh jarak seiring dengan merebaknya pandemi Covid-19.
Kampanye lainnya yang juga digarap Idenya Flux adalah “Berani Diandelin” untuk klien Lion Parcel. Dalam kampanye ini, Joe Taslim digandeng sebagai brand ambassador-nya. “Pada kampanye ini, kami memulainya dengan meminta Joe Taslim mem-posting konten akan keinginannya membeli pesawat Joe Send melalui akun media sosialnya. Kami amplifikasi juga konten tersebut melalui akun media sosial Lambe Turah. Di akhir kampanye, kami menjawab bahwa Joe Send bukanlah pesawat, tetapi kode pengiriman dari Lion Parcel,” ia menerangkan.
Lantas, apa goal Auri ke depan? Dijawabnya, “Untuk bisa bergerak jauh ke depan, saya harus melakukannya secara bersama-sama. Oleh karena itu, goal saya tiga hingga lima tahun ke depan adalah membuat grup usaha atau holding, Flux Creative Universe, dengan menggandeng para pelaku sekaligus agensi kreatif.”
Saat ini, lanjutnya, Idenya Flux sudah mengakuisisi beberapa perusahaan, dengan memberikan investasi kepada mereka, memberikan klien, hingga mendampingi dan menjadi tutor mereka dalam mengelola perusahaan. “Hal ini saya lakukan, karena saya melihat ada banyak anak muda sebagai pelaku kreatif yang memiliki potensi, tetapi mereka tidak punya dana dan tidak paham dalam membangun perusahaan. Sementara Idenya Flux, justru tengah memiliki banyak klien, yang perlu ditangani,” pungkas Auri.