“Saya senang mendidik perihal dunia perbankan dan seputar Bank Indonesia (BI) kepada para wartawan, terutama yang sering nongkrong dan dapat deskjob-nya kebetulan di Bank Indonesia,” sahut Difi A. Johansyah, Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Bank Indonesia.
Difi A. Johansyah, Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Bank Indonesia.
Berbicara sebagai keynote speaker dalam acara Pelatihan Jurnalistik Perhumas yang digelar di Jakarta pada Rabu (18/12/2013), Difi mengungkapkan bahwa selama menjadi humas BI, dirinya selalu aktif dan konsisten mengedukasi wartawan. “Kami juga biasa melakukan pelatihan di BI kepada wartawan, itu penting agar informasi yang diberitakan ke publik dapat komprehensif, berimbang, dan tidak salah persepsi,” katanya.
Menurut Difi, jika informasi yang diberikan kepada publik tidak dimengerti dengan bahasa umum, maka makna pesan yang ingin disampaikan akan sangat sulit tercapai. "Maka, pelatihan kepada wartawan pun menjadi salah satu kepedulian kami selama ini, agar rekan wartawan memahami pesan yang ingin disampaikan BI,” imbuhnya.
Namun, bekerja di bidang perbankan terutama di bank sentral (BI) tentu menjadi tantangan sendiri bagi Difi, terutama ketika dirinya kerap dihadapkan kepada wartawan. Karena, mau tak mau ia harus selalu stand-by dan available dihubungi setiap saat.
“Rekan wartawan banyak yang menghubungi dan bertanya langsung kepada saya, apalagi ketika jelang deadline sekitar jam 5 hingga 10 malam. Saya sih senang saja meladeni pertanyaan mereka, karena itu memang tugas saya sebagai humas. Makanya, sebisa mungkin handphone saya selalu stand-by,” aku Difi.
Lulusan Teknik Industri di Institut Teknologi Bandung (ITB) tahun 1986 ini juga menyebutkan, tahun ini adalah tahun ke-empat-nya memegang Humas Bank Indonesia. “Meladeni pertanyaan dari rekan wartawan atau masyarakat umum itu sangat menarik. Tiap hari bicara dengan media juga menbuat saya jadi belajar banyak hal,” ucap Difi yang juga Lulusan S2 Program Finance MBA di University of Pennsylvania, USA, tahun 1994.