Bagi William Wijanarko, berkarir di bidang marketing adalah hal yang menantang. Selain harus lihai 'berjualan', seorang marketer juga dituntut untuk jeli memahami tren dan kondisi pasar. Namun di sisi lain, William, begitu ia akrab disapa, juga menemukan sosok pribadinya yang fun dan benar-benar 'hidup' setelah bergabung di Unilever pada tahun 2007 silam.
William Wijanarko, Brand Manager AXE-Unilever Indonesia
“Tahun ini adalah tahun ke tujuh saya di Unilever, dan saya sangat menikmati apa yang saya lakukan di sini. Marketing is challenging. Kami bukan hanya berjualan, tapi kami dituntut juga untuk mengerti pasar, khususnya target market produk-produk Unilever. Oleh karena itu tantangannya banyak, harus mampu berpikir kreatif dan berpikir ke depan. Seperti misalnya, hari ini saya sudah harus memikirkan (strategi-red) untuk tahun depan, dan sebagainya,” tutur Brand Manager Axe itu kepada MIX.
Sebelum bergabung di Unilever, William sempat menjadi auditor di Price Waterhouse Cooper (PwC) Indonesia selama dua tahun. Lulusan Finance di Monash University, Melbourne, itu juga tidak menyangka ternyata ia mampu menjadi seorang marketer. Karena menurutnya, pekerjaan auditor dengan marketer memiliki perbedaan yang cukup jauh.
“Banyak orang yang bilang, dari auditor ke marketing, lumayan jauh bedanya. But, I find myself funny dari situ. Dan saya memang suka creativity. Jadi, selama saya di Unilever, saya benar-benar banyak mendapat pengalaman baru dan tidak pernah berhenti belajar,” ungkap William yang sebelum di Axe sempat memegang sejumlah skincare brand Unilever, seperti Pond's dan Citra.
Selama setahun lebih menjadi Brand Manager Axe, pria kelahiran 28 tahun silam itu kerap melahirkan aktivasi-aktivasi merek yang terbilang spektakuler, diantaranya “Axe Anarchy Island”, dan yang teranyar “Axe Apollo Space Academy”.
“Tahun ini kami fokus untuk mendekatkan diri ke pasar, terutama lewat aktivitas-aktivitas yang melibatkan konsumen secara langsung. Aktivitas-aktivitas tersebut juga sekaligus sebagai upaya kami dalam mengapresiasi konsumen setia Axe,” ujar pehobi otomotif yang gemar balapan dan modifikasi mobil itu, menutup.