Indonesia dinilai sebagai market potensial karena setiap tahun lebih dari 4.000 pasien asal Indonesia datang berobat ke RS Panti & Gleneagles di Penang, Malaysia. Jumlah pasien asal Indonesia ini jauh melebihi pasien dari negeri jiran lain, seperti Singapura, Myanmar, Thailand dan bahkan India. “Secara total, pasien asal Indonesia mencapai 80% dari total pasien di luar Malaysia. Pasiennya terutama penderita jantung dan kanker,” ungkap Simon Chiok, Deputy Manager Marketing Holding RS Panti & Gleneagles.
RS Pantai & Gleneagles hadir sejak 1973. Di Malaysia sendiri, rumah sakit ini termasuk tertua. Saat ini memilliki 11 rumah sakit yang tersebar di Malaysia dengan didukung oleh lebih 700 tenaga dokter spesialis dengan layanan utama pengobatan kanker, jantung dan tulang. Di Indonesia, brand RS Gleneagles cukup familiar. Ini ditenggarai dengan hadirnya rumah sakit dengan nama Gleneagles.
Tim Marketing RS Pantai & Gleneagles Indonesia.
Saat itu, sekitar tahun 2000-an, brand Gleneagles termasuk dalam jaringan rumah sakit global. Namun, sejak beberapa tahun belakangan, kata Simon, nama Gleneagles sudah tidak lagi termasuk dalam jaringan rumah sakit global Malaysia. Rumah sakit di Indonesia yang mengusung nama Gleneagles seperti di Tangerang sudah berganti nama menjadi Siloam. Sedangkan RS Gleneagles di Medan sudah tutup. Di Indonesia praktis sekarang sudah tidak ada ada lagi RS Gleneagles. Hal ini berkaitan dengan RS Pantai membeli (akuisisi) RS Gleneagles sehingga sekarang namanya menjadi RS Pantai & Gleneagles Malaysia.
“Dari histori itu, kami tahu bahwa brand Gleneagles sudah cukup dikenal di Indonesia. Makanya, edukasi terus kami lakukan dengan serangkaian aktivitas marketing seperti sharing knowledge melalui seminar, mengundang dokter-dokter asal Indonesia maupun dokter kami untuk hadir dalam talkshow maupun simposium yang diselenggarakan di Malaysia atau di Indonesia,” kata Simon lagi.
Kegiatan marketing rumah sakit dilakukan oleh tim marketing yang berada di tingkat pusat (holding) dan tim marketing representative di luar Malaysia. Tim marketing pusat ditangani oleh tiga orang, yaitu Deputy Manager Marketing, Senior Manager Marketing, dan Manager Marketing Officer. “Tim marketing holding bertugas meng-create kegiatan marketing untuk diimplementasikan oleh tim marketing representative,” jelas Simon. Selain itu, tim marketing holding juga menerima input berupa plan marketing dari masing-masing area representative untuk khusus diterapkan di wilayahnya.
Di Indonesia, misalnya, holding memiliki 11 kantor representative, yaitu Bandung, Surabaya, Makkasar, Padang, Palembang, Medang, Balikpapan, Semarang, Yogyakarta, Solo, dan Jakarta sebagai head representative. Setiap kantor representative didukung oleh tiga orang marketing sehingga total jumlah tim marketing representative di Indonesia ada 33 orang marketing. Semua kegiatan marketing di area representative harus diketahui dan mendapat approval dari tim marketing holding.
Di Indonesia, rumah sakit dibatasi untuk beriklan. Oleh sebab itu, pihaknya meniadakan program above the line (ATL) di media elektronik. Sementara di media massa cetak disiasati dengan edukasi branding melalui pemberitaan seminar tentang kesehatan jantung dan kanker. “Istilahnya iklan advertorial. Banyak kegiatan seminar kami yang diliput dan dimuat di beberapa media di Indonesia,” jelasnya.
Aktivitas marketing juga didukung oleh anggota tim yang memiliki kedekatan dengan bank. Sasarannya adalah menggarap para nasabah platinum melalui program kerjasama dengan bank. Program ini berkaitan dengan promo, yakni memberikan promo khusus bagi nasabah potensial, seperti menggandeng dengan BCA dan BII dengan memberikan diskon bagi pemilik kartu BCA dan BII Platinum.
Website dan social media sebagai media komunikasi internet tak luput menjadi kendaraan bagi tim untuk menyampakan program-program rumah sakit kepada khalayak. Selain itu, juga menjadi media yang menyasar langsung ke konsumen (end user). Untuk mengunduh informasi layanan maupun tenaga medis, khalayak bisa mengakses melalui websitewww.pantai.com.my, atau www.gleneagles-penang.com. “Di Facebook Page Informasi Rumah Sakit Pantai & Gleneagles Malaysia, tim marketing kami bertugas menjawab setiap pertanyaan dari konsumen dan berkoordinasi dengan dokter untuk menjawabnya,” jelas Simon.
Program marketing lainnya adalah menggandeng para penyedia jasa traveling untuk program Hospital Tour. “Sudah banyak perusahaan traveling di Indonesia yang berkerja sama dengan kami untuk menyelenggarakan Hospital Tour. Pola kerjasama bisanya kami menyediakan paket medical check up, sementara traveling menyediakan paket jalan-jalan,” lanjutnya.
Untuk mewujudkan program-program marketing tersebut, pihaknya mengaku bahwa aspek koordinasi, rasa memiliki (sense of belonging), optimisme, dan profesionalisme menjadi kunci utama yang mesti ada pada setiap anggota tim. Pada aspek koordinasi misalnya, ditempuh tidak hanya koordinasi dalam hubungan formal pekerjaan, tapi juga hal-hal lain yang bersifat informal. Menanyakan kabar atau menghubungi anggota tim untuk menjalin keakraban adalah tradisi tim yang menjadi kebiasaan dalam keseharian. Dengan begitu, akan terjalin hubungan kekeluargaan dengan seluruh anggota tim.
“Malaysia dan Indonesia adalah negara jiran (tetangga). Kita juga sama-sama orang timur. Kami percaya bahwa hubungan kerja yang dilandasi sikap keakraban, kekeluargaan dan hubungan baik akan berdampak pada kinerja yang tinggi, dan pada akhirnya memunculkan sikap sense of belonging yang memacu untuk berkerja professional dan optimal,” tandas Simon Chiok.