Mengapa Budaya Perusahaan Bisa Membuat Suatu Wilayah Berkembang atau Jatuh?

Mengapa bisnis dan industri di Lembah Silikon di Kalifornia Utara lebih cepat pulih, sementara  Route 128 di Massachusetts menurun? Padahal, industri kedua wilayah itu sama. Dua-duanya berfokus pada insdustri teknologi informasi. 

Selama dekade 1970-an Lembah Silikon California Utara dan Rute 128 di Boston diakui dunia internasional sebagai pusat inovasi elektronik terkemuka di dunia. Kedua wilayah tersebut terkenal karena vitalitas teknologi, kewirausahaan, dan pertumbuhan ekonomi mereka yang luar biasa.

Namun, pesona tersebut memudar pada awal 1980-an. Ini terjadi terutama ketika produsen terkemuka di kedua wilayah mengalami krisis. Pembuat chip Silicon Valley melepaskan pasar semikonduktor ke perusahaan-perusahaan Jepang, sementara perusahaan komputer mini Route 128 menyaksikan pelanggan-pelanggan mereka beralih ke workstation dan komputer pribadi.

Namun, memasuki akhir 1980an, kinerja kedua kawasan ekonomi bertolak belakang. Lembah Silokon pulih lebih dulu sementara Route 128 masih harus berjuang mengembalikan kejayaannya. Lembah Silikon berhasil melampui Route 128.

Ini tentu memunculkan banyak pertanyaan. Sebab bagaimanapun Route 128 memiliki banyak keunggulan. Kawasan itu merupakan pioneer dalam industri, memiliki banyak start-up dan modal ventura yang melimpah, universitas kelas dunia, laboratorium yang didanai pemerintah, dan perusahaan komputer perintis.

Jadi apa yang dimiliki Lembah Silikon yang tidak dimiliki Route 128 sehingga Lembah Silikon jauh lebih maju ketimbang Route 128? Jawabannya, menurut AnnaLee Saxenian, seorang profesor dan Dekan Sekolah Informasi UC Berkeley, ada hubungan antara budaya perusahaan, sistem dan struktur industri diantara keduanya.

Ada anekdot soal Facebook. Aplikasi media sosial ini didirikan di Boston tetapi -- banyak perusahaan teknologi tinggi lainnya -- dikembangkan di Lembah Silikon.

Menurut Saxenian, ada fakta -- terlepas dari sejarah dan teknologi yang serupa -- Lembah Silikon mengembangkan sistem industri yang terdesentralisasi tetapi kooperatif, sedangkan Route 128 didominasi oleh perusahaan mandiri. Ini yang kemudian menghasilkan kinerja wilayah yang berbeda, satu berkembang dan satu lagi turun kinerjanya.

Dengan mewawancarai lebih dari 100 wawancara, Saxenian menyoroti pentingnya sumber daya saing lokal dalam perekonomian dunia yang bergejolak. Sistem berbasis jaringan regional yang berkembang di Lembah Silicon yang membuat wilayah tetrsebut berkembang. Di sisi lain, sistem independen berbasis perusahaan yang membuat wilayah Route 128 menurun.

Sejarah Lembah Silikon, California, dan Route 128 Massachusetts sebagai pusat inovasi dalam industri elektronik dimulai sejak tahun 1970-an. Kedua wilayah menghadapi krisis pada 1980-an, ketika minicomputer yang diproduksi di Route 128 digantikan oleh komputer pribadi, dan pesaing Jepang mengambil alih pasar Lembah Silicon untuk memori semikonduktor.

Berdasarkan fenomena itu, tahun 1980an, Saxenian, penulis
buku Regional Advantage: Culture and
Competition in Silicon Valley and Route 128,
memperkirakan Lembah Silikon
akan berhenti tumbuh karena transportasi terlalu padat, biaya perumahan terlalu
tinggi, gaji meningkat, dan perusahaan yang telah menemukan diri mereka di sana
akan berekspansi ke biaya yang lebih rendah daerah di seluruh negeri.

Namun, sepuluh tahun berikutnya, prediksi Saxenian meleset. Untuk Route 128 terbukti, namun untuk Lembah Silikon, sebaliknya. Kenapa? Ada dua fenomena berbeda di antara kedua wilayah tersebut. Perusahaan-perusahaan di wilayah Route 128 dioperasikan oleh internalisasi, menggunakan kebijakan kerahasiaan dan loyalitas perusahaan untuk menjaga inovasi.

Di Route 128 ada peraturan perusahaan dilarang berkompetisi berebut tenaga kerja atau talent. Ini berarti mempengaruhi pergerakan modal manusia. Sedangkan perusahaan-perusahaan di Lembah Silicon sepenuhnya memanfaatkan komunikasi horizontal dan pasar tenaga kerja terbuka di samping kebijakan persaingan ketat sesama perusahaan.

Akibatnya, dan meskipun persaingan semakin ketat, Silicon
Valley menghasilkan tiga kali lipat jumlah pekerjaan baru antara tahun 1975 dan
1990, dan nilai pasar perusahaannya meningkat $ 25 miliar dari tahun 1986
hingga 1990. Sedangkan nilai pasar perusahaan Route 128 hanya meningkat $ 1
miliar untuk periode waktu yang sama. Dari analisis daerah-daerah ini, jelas
bahwa inovasi harus menjadi proses kolektif.

Ekonomi regional yang berkembang tidak hanya bergantung pada
inisiatif pengusaha perorangan, tetapi juga pada jaringan sosial, teknis, dan
hubungan komersial yang melekat antara perusahaan dan organisasi eksternal.
Dengan pasar yang semakin terfragmentasi, saling ketergantungan regional
bergantung pada hubungan formal dan informal yang harus terus menerus diperbarui
secara konsisten, serta pendanaan publik untuk pendidikan, penelitian, dan
pelatihan.

Sistem industri lokal yang dibangun pada jaringan regional
cenderung lebih fleksibel dan dinamis secara teknologi daripada sistem hierarki
dan independen yang berbasis pada perusahaan. Dalam sistem yang independen, inovasi
diisolasi dalam batas-batas perusahaan, di luar tidak.  

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Sign In

Get the most out of SWA by signing in to your account

(close)

Register

Have an account? Sign In
(close)