Keputusan menggunakan “Taste of Padang” sebagai tagline untuk destination branding” Sumatera Barat ternyata belum final. Hal ini disebabkan oleh adanya sejumlah pihak yang masih belum setuju menggunakan istilah tersebut.
“Saya laporkan dulu polemik yang terjadi kepada gubernur. Nanti gubernur yang memutuskan menggunakan frasa itu, atau mengganti dengan yang lain,” kata Wakil Gubernur Sumbar Nasrul Abit.
Baca Juga
Menurutnya, polemik terjadi karena hasil kerja konsultan branding yang tidak diterima semua pihak di Sumatera Barat yang menggunakan frasa “Taste of Padang, Culture of Minangkabau”. Frasa tersebut dinilai tidak mewakili semua daerah di Sumatera Barat, terutama Mentawai.
Tagline ini disebut belum final dan masih ada kemungkinan diganti. Dalam prosesnya cukup banyak pihak yang menolak brand tersebut dengan alasan kata “Padang” tidak bisa mewakili 19 kabupaten dan kota di Sumbar dan terkesan menjadi city branding untuk Kota Padang.
“Meski warga Sumatera Barat lebih dikenal sebagai ‘orang Padang’ oleh masyarakat di luar provinsi, namun hal ini dinilai merupakan sebuah kesalahan yang harus diluruskan, bukan justru didukung dengan digunakan sebagai city branding,” ujar Nasrul.