Saat Apple menghadapi krisis "Bendgate," Samsung -- sebagai pesaing utama Apple - tidak mengejek Apple atau meremehkan situasi mereka, melainkan memilih untuk menyoroti keunggulan produk mereka sendiri.
Samsung merilis iklan yang menampilkan Galaxy Note 4 yang kuat dan tahan banting, dengan desain yang tidak mudah melengkung. Mereka juga menekankan pada material berkualitas tinggi dan teknologi yang digunakan dalam pembuatan ponsel pintar mereka.
Dengan strategi ini, Samsung berhasil mengalihkan perhatian pelanggan dari krisis pesaing dan menunjukkan nilai yang ditawarkan oleh produk mereka. Samsung berhasil mempertahankan reputasinya sebagai produsen ponsel pintar yang berkualitas tinggi, sementara juga memberikan alternatif yang menarik bagi konsumen yang khawatir dengan masalah "Bendgate" yang dihadapi oleh Apple.
Maknanya adalah ketika pesaing menghadapi krisis, jangan anggap bahwa itu hanya masalah mereka saja. Sebagai merek, harus memantau krisis pesaing dengan sangat teliti seperti Anda memantau krisis sendiri.
Dalam mengamati merek pesaing yang sedang mengalami krisis, merek dapat memperoleh wawasan berharga tentang bagaimana merek tersebut beroperasi saat menghadapi krisis tersebut. Namun, itu hanya akan berhasil jika Anda mengintegrasikan merek pesaing tersebut ke dalam media monitoring.
Ada enam alasan mengapa merek harus memantau krisis pesaing utama mereka dengan menggunakan media monitoring yang terbaik. Pada dasarnya, krisis yang dihadapi pesaing dapat secara tidak langsung mempengaruhi merek, sehingga penting untuk menguji proses tanggapan tim.
Hal ini bisa dicapai dengan memperlakukan krisis pesaing dengan cara yang sama seperti krisis merek sendiri, sehingga merek dapat menemukan kekurangan atau ketidakefisienan dalam proses yang dimilikinya. Ini akan membuat merek merasa lebih siap untuk menghadapi krisis yang sebenarnya.
Selanjutnya, merek harus mengidentifikasi ancaman potensial yang mungkin muncul ketika pesaing sedang mengalami krisis. Jika ada kemungkinan nama merek bisa menggantikan pesaing dalam berita, maka sudah saatnya merek bersikap proaktif dengan bekerja sama dengan tim krisis untuk merencanakan respons, memberi tahu para stakeholder, dan mempersiapkan diri untuk liputan media yang potensial.
Krisis yang dihadapi pesaing juga memberikan wawasan kompetitif yang berharga bagi merek. Saat pesaing merek merespons krisis, merek harus mengambil waktu untuk menganalisis respons mereka dan memecahkannya menjadi poin-poin pesan dan tindakan yang diambil.
Dalam proses analisis ini, merek dapat menilai keberhasilan respons pesaing, mengevaluasi apa yang dapat dipelajari dari mereka, menemukan hal-hal yang mungkin terlewatkan, dan memutuskan apakah harus melakukan sesuatu yang berbeda dalam situasi serupa di masa depan.
Hal lain yang harus dilakukan oleh merek ketika pesaing menghadapi krisis adalah mencari peluang yang muncul. Dalam hal ini, monitoring media dapat membantu merek mengidentifikasi peluang untuk terhubung dengan audiens yang dilupakan oleh pesaing atau membangun hubungan dengan jurnalis yang meliput cerita tersebut.
Dengan memperhatikan liputan media pesaing, merek dapat menemukan sudut cerita yang cocok untuk merek mereka dan menumpang cerita secara kreatif. Namun, sebelum merek memutuskan untuk mengambil langkah ini, pastikan untuk berkonsultasi dengan anggota tim krisis.
Terakhir, jika krisis pesaing sedang mendominasi perhatian media, merek harus mempertimbangkan untuk menunda rilis berita yang tidak terkait dengan merek mereka, seperti peluncuran produk baru. Merek harus memastikan bahwa berita tersebut dirilis pada waktu yang tepat untuk memperoleh perhatian yang maksimal.
