INDOFOOD TARIK INDOMIE RASA AYAM SPESIAL KARENA KARSINOGEN: APAKAH LANGKAH INDOFOOD SUDAH CUKUP?

Indofood, produsen mi instan terkemuka, mengumumkan penarikan produk Indomie Rasa Ayam Spesial dari peredaran di Taiwan dan Malaysia setelah ditemukan mengandung zat karsinogen, Etilen Oksida (EtO). BPOM Indonesia menyatakan bahwa kandungan EtO masih di bawah batas maksimal residu yang diizinkan di Indonesia, dan perusahaan memastikan keamanan produk bagi konsumen. Sudah cukupkah langkah Indofood?

Indomie Rasa Ayam Spesial, produk mi instan dari Indofood, baru-baru ini ditarik dari peredaran di Taiwan dan Malaysia setelah ditemukan mengandung zat karsinogen pemicu kanker, Etilen Oksida (EtO). Taiwan menemukan kandungan EtO sebesar 0,187 mg/kg (ppm) pada produk tersebut.

Dalam keterangannya, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Indonesia menyatakan bahwa kandungan EtO yang ditemukan masih jauh di bawah Batas Maksimal Residu (BMR) 2-CE di Indonesia, yaitu 85 ppm. Sebagai informasi, Taiwan tidak memperbolehkan adanya EtO pada pangan.

BPOM juga mengatakan bahwa organisasi standar pangan internasional Codex Alimentarius Commission (CAC) di bawah World Health Organization/Food and Agriculture Organization (WHO/FAO) belum mengatur batas maksimal residu EtO.

Meskipun demikian, BPOM telah meminta PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk untuk melakukan mitigasi risiko guna mencegah kasus serupa berulang. BPOM telah melakukan audit investigatif sebagai tindak lanjut terhadap hasil pengawasan Otoritas Kesehatan Kota Taipei.

Dalam krisis komunikasi ini, Indofood harus menjelaskan bahwa produk Indomie Rasa Ayam Spesial yang beredar di Indonesia aman untuk dikonsumsi, mengacu pada pernyataan BPOM. Indofood juga perlu menjelaskan langkah-langkah yang telah diambil perusahaan untuk memastikan keamanan produknya.

Misalnya, Indofood terus mengidentifikasi bahan baku yang potensial mengandung residu EtO, menetapkan persyaratan CoA residu EtO pada bahan baku impor, menetapkan persyaratan evaluasi pemasok yang tidak menggunakan EtO untuk bahan baku lokal, dan melakukan pengujian residu EtO di laboratorium internal yang terakreditasi.

Selain itu, Indofood harus menegaskan komitmennya untuk memastikan keamanan produk bagi konsumen dan berkomunikasi secara transparan dengan otoritas dan masyarakat terkait masalah ini.

Keterangan yang diberikan Indofood mengklaim bahwa seluruh produk mi instan yang diproduksi di Indonesia telah sesuai dengan standar keamanan pangan dari Codex Standard for Instant Noodles dan standar BPOM.

Meskipun demikian, untuk memastikan keterangan tersebut memadai, Indofood perlu menyediakan informasi yang lebih rinci dan transparan mengenai langkah-langkah yang diambil untuk memastikan keamanan produk mereka.

Misalnya, Indofood dapat menjelaskan proses pengujian yang dilakukan untuk mengukur kadar Etilen Oksida dalam produk mereka, serta langkah-langkah yang diambil untuk mengendalikan kandungan zat tersebut pada bahan baku dan proses produksi.

Setiap perusahaan atau organisasi yang menghadapi masalah keamanan pangan idealnya mengadaptasi langkah-langkah ini sesuai dengan situasi spesifik yang dihadapi, serta memastikan bahwa tindakan yang diambil selaras dengan nilai-nilai, kebijakan, dan regulasi yang relevan. Berikut langkah-langkah umum dalam komunikasi ketika perusahaan atau organisasi yang menghadapi masalah.

Langkah-langkah Komunikasi Krisis

Dalam situasi ada masalah keamanan pangan, kepercayaan konsumen menjadi sangat penting. Koordinasi dengan otoritas pangan menunjukkan bahwa Indofood serius dalam mengatasi masalah ini dan berkomitmen untuk menjaga kepercayaan konsumen. Hal ini juga menunjukkan bahwa perusahaan bersedia bekerja sama dengan pihak berwenang untuk memastikan keamanan produk mereka.

Pages: 1 2

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Sign In

Get the most out of SWA by signing in to your account

(close)

Register

Have an account? Sign In
(close)