Soal tudingan perusakan lingkungan, tanggung jawab sosial perusahaan kepada masyarakat di sekitar lokasi lahan lewat skema inti-plasma, sengketa dengan masysrakat adat, adalah isu-isu yang biasanya mengikuti perkembangan bisnis perusahaan pertanian besar di Indonesia. Terlebih perusahaan pertanian yang sudah go publik, biasanya isu-isu seperti ini rentan mempengaruhi stabilitas harga saham perusahaan.
Namun agaknya PT Astra Agro Lestari Tbk. (AALI) yang bergerak di usaha perkebunan kelapa sawit berhasil mengelola isu-isu seperti ini sehingga tidak mempengaruhi kinerja sahamnya. Kalau Anda masih ingat, beberapa tahun lalu perusahaan sejenis gagal mengelola isu ini sehingga—atas desakan LSM global—kontrak pembelian hasil sawitnya oleh sebuah perusahaan consumer goods global dibatalkan.
Tak heran kalau para jurnalis memilih Corporate Secretary AALI sebagai The Best Corsec in Agroindustry dalam polling dalam rangka Indonesia PR of The Year 215 yang diselenggarakan Majalah MIX MarComm dari Kelompok Media Bisnis SWA. Seorang jurnalis media online Taufik Hermanto mengaku dirinya tidak pernah kesulitan yang berarti dalam menggali informasi dan meminta materi untuk penulisan artikelnya langsung dari Corporate Secretary AALI yang dipimpin oleh Rudy Limardjo.
Tidak hanya pandai dalam mengelola isu, AALI agaknya sudah melakukan langkah nyata untuk meminimalisasi isu-isu yang berpotensi menjadi batu sandungan dalam bisnisnya. AALI memiliki program yang terencana dalam menerapkan paradigma “hijau” di perusahaan. AAL telah memiliki tata kelola lingkungan perkebunan grup AAL yang ditangani oleh divisi Safety, Health & Environment. AAL juga mempunyai program Corporate Social Responsibility yang dikelola oleh departemen Community Development. Disamping itu, AAL memiliki program konservasi perkebunan dan conservation specialist untuk mengelola program konservasi ini.
Perusahaan yang hampir 80% sahamnya dikuasai oleh PT Astra International Tbk. ini mengikuti program sertifikasi Astra Green Company yang bekerjasama dengan badan sertifikasi internasional AFAQ Perancis. AALI juga telah melakukan uji coba mengikuti standar Indonesia Sustainable Palm Oil. Bahkan, beberapa perusahaan yang tergabung dalam grup AAL dalam tiga tahun terakhir memperoleh Peringkat Hijau dalam penghargaan PROPER (Program Penilaian Peringkat Kinerja Lingkungan Perusahaan) dari Kementerian Lingkungan Hidup. Tak heran kalau Presiden Direktur AALI Widya Wiryawan pernah dinobatkan sebagai CEO Paling Respek Terhadap Lingkungan oleh salah satu media bisnis di Indonesia.