Categories: Public Relations

Collaborative Leadership, Kunci Strategi PR di Lembaga Pemerintahan

“Dalam menjaga transparansi serta akuntabilitas pemerintah dalam membangun Public Trust, peran kehumasan tentu menjadi krusial dalam berkomunikasi di era digital seperti saat ini. Presiden menitipkan bahwa masyarakat perlu untuk mengetahui bagaimana kinerja pemerintah,” kata Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara, dan Reformasi Birokrasi Indonesia Dr. H. Yuddy Chrisnandi, M.E., dalam presentasinya di acara Konvensi Nasional Humas (KNH) 2015.

PR Pemerintah Perlu Collaborative Leadership

Pernyataan yang disampaikan Yuddy, pada hari kedua penyelenggaraan Konvensi Nasional Humas 2015, 18 – 20 November 2015, di Jakarta, adalah gambaran awal bahwa perlu ada collaborative leadership. “Kerja pemerintah terus meningkat, tapi pemberitaan justru negatif. Hal inilah yang menjadi peran PR untuk mem-PR-kan kinerja,” sebut Yuddy.

Senada dengan Yuddy, Walikota Bogor Bima Arya berpendapat, ada tiga hal yang perlu dikomunikasikan dan menjadi pedoman bagi Bogor dalam perannya sebagai fungsi pemerintah yakni Transparansi, Efisiensi, Edukasi. “Pemerintah harus clear and good government terutama dalam menyampaikan informasi dan tidak berbohong,” imbuh Bima Arya.

Sementara itu, Elvyn G. Masassya, Direktur Utama BPJS Ketenagakerjaan mengungkapkan, “BPJS Ketenagakerjaan juga sebenarnya masih memiliki kekurangan dalam hal branding dan berkomunikasi terutama mengedukasi soal perusahaan. Maka salah satu jalannya adalah berkomunikasi melalui Digital (Public Relations).

Dalam presentasi yang berjudul “Embracing The Digital” , Elvyn menyebutkan bahwa setidaknya institusi harus memiliki seluruh akun sosial media untuk berkomunikasi dengan nasabahnya (masyarakat). “Namun, yang penting adalah communication style yang perlu disesuaikan dengan era saat ini agar informasi yang disampaikan mampu diserap dengan baik,” sebut Elyvn.

satu hal yang disepakati dari para pembicara adalah mengenai Public Intimacy, yakni perlunya transparansi data atau informasi yang di-share ke publik. “Institusi jangan berbohong soal soal data dan pernyataan dan lakukan apa yang diinginkan publik,” kata Elyvn.

Peran kanal sosial media dan digital public relation, menurut Arya Bima juga perlu diawasi dan diperhatikan dalam menyampaikan informasi. “tidak semua informasi bisa di-share ke publik namun interaksi dengan masyarakat adalah yang utama untuk mendorong kolaborasi yang dinamis dalam membangun Kota. *

Fahmi Abidin

Recent Posts

Gandeng Sarinah, YDBA Gelar Bazar bagi 50 UMKM Binaan

MIX.co.id – Astra melalui Yayasan Dharma Bhakti Astra (YDBA) berkomitmen memandirikan Usaha Mikro Kecil dan…

2 hours ago

Daikin Targetkan 500 Peserta di Program “Daikin Proshop Designer Awards 2024”

MIX.co.id - Daikin Airconditioning Indonesia kembali meluncurkan program “Daikin Proshop Designer Awards 2024” (DDA), pada…

5 hours ago

Jelang Liburan Musim Panas, Vietjet Gelar Program Promo untuk Pelanggan dan Wisatawan

MIX.co.id - Memasuki liburan musim panas, Vietjet menghadirkan program consumer promo untuk para pelanggan loyal…

13 hours ago

Grand Rakata Residence Hadirkan Klaster Premium Bergaya Skandinavia

MIX.co.id - Pengembang perumahan di kota Cilegon-Banten yang merupakan unit bisnis dari PT Krakatau Sarana…

13 hours ago

Taiwan Expo 2024 Pamerkan Produk Premium Inovatif

MIX.co.id – Taiwan Expo 2024 kembali digelar di Jakarta Convention Center (JCC) Senayan, Jakarta Pusat,…

14 hours ago

Viessmann Luncurkan Vitopure S2-2G, Solusi Atasi Air Tercemar

MIX.co.id – Kasus pencemaran air masih banyak ditemui di sejumlah wilayah Tanah Air. Kondisi ini…

15 hours ago