Telkomsel Mendokumentasikan Budaya yang Terserak
Penulis : M. Riski Rusdi
Sejatinya, program “Paling Indonesia-Karya Digital untuk Indonesia” adalah program internal yang diluncurkan oleh Telkomsel untuk seluruh pegawainya. Namun program untuk menumbuhkan rasa kepemilikan seluruh karyawan Telkomsel ini kemudian disempurnakan kembali dan diluncurkan sebagai program PR pada 15 Desember 2010 dan dijalankan pada 2011. Hasilnya, program Telkomsel Paling Indonesia berhasil menempati peringkat kedua dalam ajang PR Program of the Year 2012 kategori Corporate Social Responsibility (CSR).
“Kami melihat bahwa program ini cocok sebagai kampanye terbaru Telkomsel. Karena Telkomsel adalah perusahaan yang dimiliki oleh Pemerintah Indonesia melalui Telkom dan sebagian kecil sahamnya dimiliki oleh Singapore Telkom (Singtel),” jelas Ricardo Indra, Head of Corporate Communication dalam sesi wawancara dengan MIX.
Saat ini komunitas Paling Indonesia sudah memiliki lebih dari 16 ribu anggota yang aktif di channel digital, antara lain di website, Facebook, dan Twitter.
Salah satu juri PR Program of the Year 2012, (almarhum) Dr. Elvinaro Ardianto, M. Si., dosen Senior dan Pasca Sarjana Fakultas Ilmu Komunikasi Unpad, melihat dengan objektif yang sesuai dan eksekusi yang kreatif, dampak program Telkomsel Paling Indonesia cukup memberikan citra tanggung jawab sosial perusahan dan terbentuknya reputasi perusahaan.
Sementara itu, Endy M Bayuni, Senior Editor Jakarta Post, menggarisbawahi kekuatan program Telkomsel Paling Indonesia. “Program ini ditujukan untuk menciptakan dan membangun komunitas online pemerhati mengenai identitas Indonesia atau bangsa,” katanya.
Program ini mengambil momentum terjadinya disharmoni hubungan Indonesia-Malaysia pada awal 2011 menyusul berkembangnya isu klaim kebudayaan dan local wisdom bangsa Indonesia oleh bangsa Malaysia. “Telkomsel Paling Indonesia, Karya Digital Untuk Indonesia,” adalah kampanye 2.0 yang bertujuan untuk meningkatkan awareness masyarakat terhadap budaya dan nasionalisme Indonesia, meningkatkan citra dan reputasi Telkomsel sebagai produk Paling Indonesia, dan pada akhirnya bisa menginspirasi masyarakat untuk loyal dan memilih Telkomsel sebagai pilihan untuk melengkapi kebutuhan gaya hidup berkomunikasi, bertransaksi serta mencari informasi dalam era digital.
Menurut Indra, program ini bertujuan untuk mendorong dan mendukung terbentuknya komunitas digital Paling Indonesia yang peduli terhadap khazanah dan kekayaan bangsa Indonesia. Bentuk kontribusi nyata dari komunitas ini adalah mengumpulkan kekayaan bangsa Indonesia yang terserak ke dalam satu wadah, yaitu Website www.palingindonesia.com.
“Website ini diharapkan akan menjadi rujukan baik bagi masyarakat Indonesia maupun manca negara. Selain situs, akan diaktivasi juga lewai media sosial Twitter dan Facebook,” tutur Indra.
Dalam Website tersebut, Telkomsel terlibat dalam penyusunan materi, desain Website dan melakukan aktivitas yang diperlukan untuk mengelola komunitas dan informasi digital ini. Setelah itu, melalui Twitter dan Facebook, komunitas ini melakukan kampanye untuk mengajak seluruh masyarakat Indonesia, terutama generasi muda untuk turut berpartisipasi dalam komunitas PalingIndonesia.
“Komunitas ini akan diupayakan tumbuh perlahan secara organik tanpa adanya iming-iming hadiah bagi warga yang bergabung dan menjadi kontributor. Telkomsel hadir sebagai roh dalam tampilan Website PalingIndonesia, dan tidak menunjukkan secara langsung dukungan yang diberikan.”
Indra mengaku peningkatan reputasi dan publikasi yang diperoleh dari kampanye ini sangat positif. “Kenaikan jumlah fans, warga dan follower serta jumlah visitor Website juga meningkat cukup signifikan. Jumlah warga yang menjadi kontributor PalingIndonesia sudah mencapai 1000 orang,” tutur Indra.
Menurut Indra, dari sisi pengukuran internal melalui Key Performance Indikator, survei menunjukkan bahwa company image Telkomsel pada Sementer ke-2 2011 meningkat dibandingkan dua operator besar lainnya.