P&G Indonesia Bina PAUD

Damon Jones dan Victoria Great, masing-masing Communications Leader P&G untuk kawasan Asia dan ASEAN, tampak larut dalam kegembiraan bermain angklung bersama bersama anak-anak PAUD Kutilang. Hari itu (28/9), secara khusus Bambang Sumaryanto, Indonesian Communications Leader P&G, memang mengajak tim P&G negara-negara ASEAN berkunjung ke ladang CSR kebanggaannya yang terletak di Sukabumi.

P&G bersama Rumah Zakat telah membina 10 PAUD serta membangun beberapa PAUD JUARA di daerah Ciputat, yang juga berfungsi sebagai pusat pelatihan dan pembinaan para kader Taman Posyandu dan PAUD di sekitarnya.

PAUD Kutilang merupakan satu dari 10 PAUD hasil binaan P&G yang termasuk dalam empat P&G Community Centre untuk masyarakat. PAUD ini telah berdikari sejak tiga tahun silam, di mana masyarakat secara swadaya, bahu-membahu meningkatkan pendidikan anak usia dini di sana. Selain memberikan tambahan bantuan peralatan proses pendidikan (alat tulis menulis dan buku), melalui program CSR tersebut P&G ingin menunjukkan bahwa masyarakat secara mandiri mampu menjaga kelangsung dan kesinambungan program.

Berdasarkan data Depdiknas, hingga akhir 2008, Angka Partisipasi Kasar (APK) Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) baru sekitar 50,03 persen dari 29,8 juta anak. Artinya separuh dari jumlah anak usia dini yang ada di negeri ini belum memperoleh layanan pendidikan. Padahal Pendidikan pra-sekolah adalah pondasi penting yang harus dienyam balita Indonesia untuk memastikan kesiapan balita dalam memasuki sekolah dasar dan tingkat lanjutannya. Hal ini diperkuat oleh data Unicef yang menunjukkan bahwa hampir 70% anak putus sekolah dari Sekolah Dasar (SD) disebabkan oleh ketidaksiapan mereka berinteraksi dan mengikuti pendidikan SD.

Target Pemerintah pada 2009 adalah meningkatkan APK-PAUD dari 50% menjadi 54% dengan prioritas anak usia 2-4 tahun dapat terlayani PAUD nonformal. Mengingat pendidikan adalah dasar utama yang penting dalam meningkatkan ekonomi masyarakat, maka perhatian dan dukungan terhadap pentingnya PAUD untuk meningkatkan kualitas masa depan bangsa menjadi sangat penting. Inilah modal yang dibutuhkan anak bangsa untuk bisa bertahan di tangah persaingan global dan maju untuk memberikan sumbangsih bagi negaranya, kata Bambang.

Pemerintah saat ini memiliki program wajib belajar 9 tahun yang dimulai dari SD. Namun data di atas memperlihatkan masih ada 50% anak Indonesia yang belum bisa menikmati pendidikan anak usia dini yang penting bagi keberhasilan pendidikan mereka di SD.

“Kami terpanggil dengan tingginya jumlah anak yang belum mendapat layanan PAUD. Karena itu P&G memfokuskan kegiatan CSR dengan mengadakan program sosial bernama Balita Cerdas yang dikhususkan untuk membantu balita di Indonesia memperoleh pendidikan pra-sekolah yang layak” jelas Bambang.

CSR Balita Cerdas dimulai pada 2008 melalui kerjasama dengan Unicef di 10 desa Sukabumi. Program tersebut berhasil membantu hampir 3.000 balita. Misi mereka adalah 1.000 balita cerdas di Indonesia setiap tahunnya. Dalam aktivitas ini, anak-anak dapat menghabiskan waktunya di day care dan mendapatkan pendidikan di PAUD (Pengembangan Anak Usia Dini), sementara para orangtua mengikuti pelatihan kesehatan dan nutrisi serta aktif dalam PKK.

Setelah berhasil menjalankan programnya di daerah Sukabumi, P&G melanjutkan program Balita Cerdas-nya di daerah Jakarta dengan menggandeng Rumah Zakat sebagai partner. Saat ini P&G bersama Rumah Zakat telah membina 10 PAUD serta membangun beberapa PAUD JUARA di daerah Ciputat yang juga berfungsi sebagai pusat pelatihan dan pembinaan para kader Taman Posyandu dan PAUD di sekitarnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Sign In

Get the most out of SWA by signing in to your account

(close)

Register

Have an account? Sign In
(close)