Sementara itu, Public Relations Modern di Era Baru adalah sebuah adaptasi lebih lanjut dari PR Modern. Ini adalah refleksi dari bagaimana perkembangan teknologi, terutama digital, mempengaruhi cara organisasi berkomunikasi dengan publiknya. Di era ini, PR menghadapi tantangan baru karena perubahan cara masyarakat mengonsumsi informasi.
Bukan lagi hanya melalui media sosial, informasi kini dapat diakses melalui berbagai platform digital lainnya, termasuk aplikasi pesan instan, podcast, dan bahkan teknologi augmented reality (AR) dan virtual reality (VR). PR Modern di Era Baru memahami bahwa komunikasi harus lebih dinamis, interaktif, dan responsif terhadap perubahan cepat dalam lanskap digital.
Aplikasi Pesan Instan seperti WhatsApp atau Telegram memungkinkan organisasi untuk berkomunikasi langsung dengan audiens mereka secara pribadi, menyebarkan informasi atau memberikan layanan pelanggan dalam format chat.
Dengan meningkatnya popularitas audio on-demand, organisasi mulai menciptakan podcast mereka sendiri untuk berbagi wawasan, cerita, atau berita dengan pendekatan yang lebih mendalam dan personal.
Integrasi teknologi Augmented Reality (AR) dan Virtual Reality (VR) memungkinkan organisasi untuk menciptakan pengalaman imersif bagi audiens, seperti tur virtual, demonstrasi produk, atau pengalaman belajar interaktif.
Di era sebelum internet berkecepatan tinggi, media sosial, dan smartphone merajai, merek selalu berusaha menjalin hubungan intim dengan konsumennya. Kini, hal tersebut menjadi lebih mudah—walaupun tantangan untuk menarik perhatian justru semakin besar.
Saat ini, merek memiliki banyak alat baru artificial intelligence untuk berkomunikasi dengan pelanggannya, dan live streaming merupakan salah satu yang paling efektif. Dengan alat seperti Periscope dan Meerkat, siaran langsung dapat dilakukan kapan saja, di mana saja. Selama pandemi COVID-19 di 2020, Kominfo Indonesia meluncurkan aplikasi PeduliLindungi untuk melacak persebaran virus. Mereka juga bekerjasama dengan WhatsApp untuk menciptakan chatbot yang menyediakan informasi terkait COVID-19.
Pemerintah Indonesia mengadakan livestreaming untuk memberikan informasi tentang situasi terkini terkait pandemi COVID-19. Livestreaming ini dipandu oleh pejabat pemerintah dan memberikan informasi tentang perkembangan kasus, kebijakan pemerintah, dan langkah-langkah pencegahan. Livestreaming ini berhasil menarik lebih dari 1 juta penonton.
Dengan munculnya berbagai platform media sosial dan digital baru, PR di era ini harus tetap fleksibel dan adaptif. Ini bisa mencakup media sosial baru, platform video, atau aplikasi komunitas. Dalam intinya, perbedaan mendasar antara kedua konsep ini terletak pada adaptasi dan respons terhadap perkembangan teknologi dan kebutuhan masyarakat.
Public Relations Modern lebih fokus pada integrasi teknologi digital dan media sosial dalam strategi komunikasinya, sementara Public Relations Modern di Era Baru melihat lebih jauh, mempertimbangkan perubahan pola konsumsi informasi oleh masyarakat, dan menyesuaikan strategi PR dengan lanskap digital yang terus berubah dan berkembang.
REFERENSI