(6) keterlibatan media sosial karyawan dan keterlibatan CSR menghasilkan persepsi mereka tentang reputasi perusahaan yang kuat; dan
(7) Keterlibatan media sosial karyawan dan CSR, sebagian memediasi hubungan antara komunikasi CSR yang efektif dan juga reputasi perusahaan.
Berdasarkan temuan itu, Jiang merekomendasikan beberapa hal agar dalam komunikasi CSR efekti;
1) Dalam komunikasi CSR, manajer komunikasi karyawan perlu menampilkan detail upaya yang dilakukan perusahaan, seperti komitmen CSR, motif, dampak, dan dukungan pihak ketiga (informativeness).
2) Komunikasi strategis harus mengaitkan pesan CSR dengan pengalaman hidup dankepentingan pribadi pemangku kepentingan. (relevance).
3) Komunikasi CSR yang transparan harus terbuka,. Artinya, informasi yang disampaikan harus seimbang. Ini berarti informasi yang disampaikan harus menampilkan keberhasilan dan kegagalan. (transparency).
4). Sangat penting bagi organisasi untuk terus mengkomunikasikan tujuan CSR-nya dengan audiens internal dan eksternal mereka. (consistency).
5) Pesan-pesan bernada promosi diri dalam komunikasi CSR harus dihindari karena bisa menimbulkan keraguan atau keraguan tentang motif CSR altruistik perusahaan. (factual tone).
6). Chief communication officer (CCOs) dan manajemen puncak harus mengakui pentingnya hubungan antara komunikasi CSR yang efektif dan penguatan reputasi perusahaan serta merancang dan menerapkan strategi CSR perusahaan yang sesuai.
7) Komunikasi organisasi harus lakukan dengan tujuan memotivasi karyawan untuk menjadi 'duta merek' di media sosial yang mengkomunikasikan CSR dengan audiens eksternal, melibatkan karyawan dalam pekerjaan terkait CSR yang produktif, dan mempromosikan pemahaman karyawan tentang motif CSR organisasi mereka.