LSPR Institute Gelar Pelatihan Penguatan Kompetensi Kehumasan dan Jurnalistik Digital

Perubahan ada di mana-mana. Cara orang berkomunikasi dan mengakses informasi, baik di perkotaan maupun di pedesaan berubah.  Perkembangan ekonomi global, perkembangan Internet, dan ledakan teknologi seluler, telah membawa masyarakat ke era baru, Era Perubahan.

Perubahan itu terjadi begitu cepat sehingga menjadi norma. Ada kekuatan baru yang akan membentuk kehidupan — termasuk tempat kerja jarak jauh, cloud, budaya "24/7", konektivitas kecepatan, kreativitas, dan pengaruh milenial dan digital natives.

Sudah siapkah masyarakat beradaptasi dengan perubahan itu? Pekan lalu, LSPR Communication and Business Institute (IBK LSPR) memberikan pelatihan penguatan kompetensi generasi muda di bidang Digital Humas dan Jurnalistik. Penguatan dilakukan pada tingkat satuan wilayah kecil, yakni Desa Sumerta Kelod, Bali.

Program ini diselenggarakan  sebagai bentuk komitmen IBK LSPR dalam melaksanakan Program Kompetisi Kampus Merdeka (PKKM) LSPR Literasi Desa. Pelatihan bertajuk “Desa Berdaya: Penguatan Kompetensi Generasi Muda pada Bidang Digital Humas dan Jurnalistik” itu dilaksanakan secara online.

Hadir dalam pelatihan antara lain Kepala Desa Sumerta Kelod I Gusti Ketut Anom Suardana, Dekan Fakultas Komunikasi Institut Komunikasi dan Bisnis LSPR Mr. Mikhael Yulius Cobis, Direktur Program Pascasarjana Institut Komunikasi dan Bisnis LSPR Dr. Rino F. Boer, Dosen Praktisi Universitas Udayana Dr. Ni Made Ras Amanda Gelgel, M.Si, para dosen dan mahasiswa LSPR Bali, serta 20 pemuda dari Desa Sumerta Kelod.

Pada pelatihan ini dipaparkan mengenai pentingnya online engagement dalam Public Relations. Dipaparkan bahwa perkembangan media membuat praktik public relations berubah. Media sosial menjadi semakin menjadi bagian integral aktivitas perhumasan dan kehadiran sosial media menciptakan peluang sekaligus tantangan baru bagi para praktisi.

Mikhael Yulius Cobis, M.Si, MM (Dekan Fakultas Komunikasi LSPR) memaparkan, “meski terjadi banyak perubahan namun tujuan utama dari humas, yakni hubungan antara publik dan organisasi tetap menjadi yang pertama. Proses dan kemungkinan hubungan yang saling menguntungkan mungkin sedang berubah, namun tujuannya tetap, yakni hubungan kesepahaman antara organisasi dan publiknya.”

Selain materi terkait pentingnya online engagement dalam Public Relations, pada pelatihan ini juga diberikan materi mengenai “Millennials, News, and Social Media.” Diketahui bahwa generasi muda mengkonsumsi berita secara berbeda. Ketergantungan yang tumbuh pada media sosial melalui perangkat seluler mengubah cara individu memperoleh, terlibat, dan belajar dari konten berita.

Perubahan itu juga terjadi di tingkat desa. Ini menuntut jurnalis berubah dan beradaptasi dengan perubahan-perubahan dalam praktek jurnalistik, seperti kelahiran citizen journalism dan influencer, tantangan jurnalis di era perubahan itu, posisi dan peran jurnalis di tengah-tengah perubahan tersebut, serta kontribusi jurnalis dalam penguatan pemberdayaan desa.

LSPR Literasi Desa merupakan salah satu Program Kompetisi Kampus Merdeka (PKKM) dari pemerintah yang dimenangkan oleh LSPR Institute. Program Hibah PKKM yang dimaksud terdiri dari Literasi Desa, Riset Kolaborasi, LSPR Connect & Developing, LSPR Upscale Pertukaran Dosen, dan Program Kemanusiaan.

Dalam implementasinya, LSPR menjalankan Pengabdian Masyarakat Kolaboratif yang terdiri dari berbagai kegiatan penyuluhan, pelatihan dan pendampingan serta Pelatihan Pengembangan Dosen di Bidang Pengabdian Masyarakat. Kegiatan ini merupakan ranah untuk Dosen dalam merealisasikan Tridharma Perguruan Tinggi, serta memberikan kontribusi atau dampak positif langsung kepada masyarakat.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Sign In

Get the most out of SWA by signing in to your account

(close)

Register

Have an account? Sign In
(close)