Corporate Social Initiative

MIX.co.id - Menjadikan segmen Gen-Z dan millennials menjadi agen perubahan merupakan komitmen PT Sharp Electronics Indonesia dalam berkontribusi terhadap lingkungan dan sustainability di Indonesia. Komitmen tersebut diwujudkan melalui inisiatif berkelanjutan “Sharp Greenerator”.

Dihadirkan sejak 2015 lalu, Sharp Greenerator merupakan komunitas binaan Sharp yang terdiri dari Gen-Z dan millennials dan dibangun secara organik. Melalui komunitas ini, Sharp mengajak para Gen-Z dan millennials untuk menjadi agen perubahan terkait lingkungan dan sustainability.

Diungkapkan Pandu Setio, Senior PR & Brand Communication Manager PT Sharp Electronics Indonesia, Sharp Greenerator merupakan komunitas anak muda yang digagas oleh Sharp Indonesia bekerja sama dengan Yayasan Terumbu Karang Indonesia (Terangi), Transformasi Hijau (Trashi), Borneo Orangutan Survival Foundation (BOSF), dan Koaksi Indonesia yang berperan sebagai mentor dan juga fasilitator. Program ini memilki visi misi untuk mengurangi sampah plastik di Indonesia.

Lebih jauh Pandu menjelaskan, inisiatif Sharp Greenerator merupakan salah satu CSR SHARP yang bernaung pada umbrella brand SHARP CARES (Creativity, Attention, Recovery, Earth, Sincerity). Creativity atau Kreativitas, artinya sikap kerja yang selalu mencari nilai lebih dan selalu membuat inovasi; Attention atau Perhatian, artinya Sharp selalu memberikan perhatian khusus pada masalah sosial di Indonesia, seperti pendidikan, kesehatan, dan lingkungan; Recovery atau Pemulihan, artinya di setiap kegiatannya, Sharp berusaha untuk melakukan hal yang mampu memberikan perbedaan dan memulihkan suatu kondisi bagi masyarakat menuju arah yang lebih baik; Earth atau Bumi, artinya Sharp peduli untuk menjaga bumi agar dapat terus menopang kelangsungan hidup seluruh makhluk yang tinggal di dalamnya; dan Sincerity atau Ketulusan hati adalah sikap kerja yang mendasar untuk menghasilkan solusi yang berguna dan juga kebahagian bagi semua orang.

“Di bawah payung SHARP CARES, Sharp memfokuskan program CSR-nya pada pilar Pendidikan, Sosial, Kesehatan, dan Lingkungan. Dan Sharp Greenerator ini merupakan CSR Sharp dari pilar Lingkungan,” lanjut Pandu.

Lebih jauh ia menegaskan bahwa sebenarnya Sharp Greenerator adalah bentuk kontribusi positif Sharp Indonesia di bidang lingkungan, dengan menciptakan kader-kader pejuang lingkungan yang memiliki kepekaan dan semangat untuk melakukan aksi pelestaraian lingkungan.

Sejatinya, mengajak anak muda menjadi agen perubahan lingkungan menjadi langkah yang sangat strategis. Hal itu diperkuat oleh hasil studi "Persepsi Pemilih Muda dan Pemula (Gen-Z dan Millennial) atas Permasalahan Krisis Iklim di Indonesia" terhadap 4.020 responden di seluruh Indonesia, yang dirilis Indikator Politik Indonesia dengan Yayasan Indonesia Cerah, pada akhir 2021. Studi tersebut mengungkapkan sejumlah fakta yang menarik. Di antaranya, mayoritas Gen-Z dan millennial cukup mengetahui isu perubahan iklim (climate change) dunia, khususnya di Indonesia. Mereka yang berusia 17-26 tahun, mengetahui dan tingkat kepedulian terhadap perubahan iklim mencapai 85%, sedangkan yang berusia 27-35 tahun, tingkat kepedulian terhadap perubahan iklim mencapai 79%.

Tak heran, jika rangkaian aksi hijau yang dilakukan oleh para member komunitas Sharp Greenerator berhasil mengubah perilaku masyarakat dan berdampak pada lingkungan. Bahkan, program lingkungan yang mereka lakukan bersama Sharp juga menorehkan deretan penghargaan. Di antaranya, Corporate Sustainability Initiative Award 2019 dan 2020 untuk program “Sharp Greenerator Fest” dan “Nusantara CSR Awards 2021” untuk kategori Pelibatan Komunitas Dalam Menangani Sampah. Tak hanya itu, sang pemimpin, Shinji Teraoka, Presiden Direktur PT Sharp Electronics Indonesia, juga berhasil meraih penghargaan “Nusantara CSR Awards 2021” untuk kategori Pemimpin Penginspirasi Praktik CSR (Corporate Social Responsibility).

Aksi Hijau Para Pejuang Muda

Sejak hadir 2015 silam hingga sekarang, para member Sharp Greenerator secara berkelanjutan menggelar berbagai aksi hijau. Bahkan, memasuki pandemi, mereka tak berhenti melancarkan aksi lingkungan.