Intip Aksi Hijau Para Agen Perubahan “Sharp Greenerator”

Diakui Pandu, dalam menjalankan setiap program, Sharp Greenerator membutuhkan waktu minimal satu bulan. Dimulai dari pembuatan konsep hingga korespodensi peserta dan pendukung acara. “Ide biasanya datang dari isu lingkungan yang sedang terjadi, lalu dikembangkan menjadi sebuah konsep acara yang terintegrasi dan memiliki nilai pengetahuan dan ajakan untuk melakukan sesuatu sebagai aksi bersama. Sementara itu, Tim Sharp dan fasilitator dari NGO yang menjaga agar setiap kegiatan tetap berada dalam peta kegiatan Sharp Greenerator.

“Setiap tahunnya, Sharp Greenerator selalu membuka rekrutmen baru untuk anggotanya. Dalam melakukan perekruan anggota baru, Sharp Greenerator telah menyiapkan beberapa kualifikasi yang harus ada di setiap calon anggota. Salah satunya adalah kecintaan terhadap bidang lingkungan dan konsistesi. Setelah menjadi angota, angota baru akan diberikan pembekalan berupa pengetahuan beragam ilmu pelestarian lingkungan. Dan Sharp akan memfasilitasi setiap kegiatan yang dilakukan oleh anak-anak Shap Grenerator,” ia menjelaskan.

Berbagai program lingkungan pun sukses dilancarkan para anggota Sharp Greenerator sejak 2015 hingga sekarang. Rangkaian program tersebut juga turut berkontribusi terhadap pencapaian SDGs (Sustainable Development Goals) yang ditargetkan pemerintah Indonesia, antara lain, SDGs nomor 13 (Penanganan Perubahan Iklim).

Pada 2019 misalnya, Sharp kembali menggelar program “Sharp Greenerator Fest”. Program tersebut dihadirkan untuk memperkenalkan Sharp Greenerator lebih luas lagi serta mengajak masyarakat umum untuk melakukan aksi hijau.

“Melalui kegiatan ini, kami ingin meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga lingkungan, dan mengajak mereka untuk melakukan aksi pelestarian lingkungan. Harapannya, aksi yang mereka lakukan dapat dibawa hingga ke rumah dan dijadikan kebiasaan,” ucap Pandu.

Selanjutnya, pandemi tak membuat aksi hijau komunitas Sharp Greenerator terhenti. Pada Maret 2021, Sharp Greenerator mengajak Gen-Z untuk peduli lingkungan, dengan menggelar program trilogi webinar “Adapt Gen-Z, The Nature is Calling”, “Adopt, Observe & Act! Gen-Z This is Your Moment’, dan “Let’s Maket it Perfect”.

Pada kesempatan itu, Sharp Greenerator mengundang empat yayasan nirlaba selaku fasilitator dan juga mentor dari komunitas Sharp Greenerator, yaitu Koaksi Indonesia, Transformasi Hijau, Yayasan Terumbu Karang Indonesia (Terangi), dan Borneo Orangutan Survival Foundation (BOS Foundation). Masing-masing pembicara memaparkan pengalaman mengenai strategi yang dilakukan oleh masing-masing organisasi dalam beradaptasi di masa pandemi, dengan tujuan memberikan inspirasi bagi generasi muda.

Guna melengkapi informasi yang diberikan para praktisi berpengalaman tersebut, Sharp juga menghadirkan pembicara tamu, seperti Nadine Chandrawinata pada seri pertama, Ramon Yusuf Tungka pada webinar kedua, dan Tasya Kamila pada webinar ketiga. Para pembicara tamu memberikan tips mengenai hal-hal sederhana yang dapat dilakukan untuk melakukan kegiatan pelestarian lingkungan selama masa pandemi dari rumah.

Pages: 1 2 3 4

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Sign In

Get the most out of SWA by signing in to your account

(close)

Register

Have an account? Sign In
(close)