Pandemi Covid-19 berdampak pada proses belajar mengajar di sekolah, termasuk di Aceh Timur. Hal ini diakui oleh Ketua Komite Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 1 Indra Makmu, M. Husaen Tahir.
“Adanya pandemi ini, anak-anak kami kadang-kadang harus meminjam handphone (HP) keucik (kepala desa) atau bergantian menggunakan HP antara si abang dengan si adik,” ujar Husaen usai mengikuti serah terima donasi gawai dari ‘Gerakan 1000 Gawai bagi Anak Negeri’ yang diinisiasi oleh Pekerja & Manajemen Medco Grup, pada Senin (11/1) di Kantor Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Aceh Timur.
Pernyataan Ketua Komite dibenarkan oleh Kepala Dinas dan Kebudayaan Atim Saiful Basri. Pandemi ini, membawa kendala bagi proses belajar di sekolah, baik saat Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) maupun tatap muka terbatas.
“Lima sekolah yang dibantu Pekerja Medco ini, kemampuan orangtuanya banyak yang kurang mampu dan tidak bisa menyediakan gawai bagi anaknya,” ungkapnya saat menyaksikan penyerahan 200 gawai dari Medco yang diwakili oleh Public Affairs Lead Medco E&P Maulidar Putra kepada lima Kepala SMPN tersebut.
Oleh karena itu, dia mendukung kegiatan donasi yang akan sangat meringankan beban orangtua siswa dan membantu proses belajar lima sekolah tersebut, terutama saat PJJ.
VP Relations & Security Medco E&P Arif Rinaldi mengatakan kegiatan ini bagian dari ‘Gerakan 1000 Gawai bagi Anak Negeri’ yang bertujuan agar sekolah dapat terus menjalankan aktivitas selama pandemi. Penyerahan gawai ini juga telah dilakukan di Kabupaten Anambas, Kepulauan Riau dan Kota Tarakan, Kalimantan Utara.
“Bantuan ini menunjukkan kepedulian Pekerja dan Manajemen Medco pada masyarakat sekitar operasi dalam menghadapi dampak pandemi. Gerakan ini menjadi salah satu bentuk kepedulian Medco selain bantuan lain seperti masker, APD, washtafel portable, sembako, minuman suplemen, dan lainnya,” ujarnya. ()