Plastic Reborn 2.0 Fokus pada Waste Collection

Sukses menggelar program "Plastic Reborn 1.0" dengan mengusung misi edukasi, tahun ini, Coca-Cola kembali menggelar "Plastic Reborn 2.0". Jika perhelatan perdana "Plastic Reborn 1.0" Coca-Cola mampu mengedukasi lebih dari 4.300 siswa Sekolah Menengah Atas (SMA), maka di "Plastic Reborn 2.0", Coca-Cola fokus pada pengumpulan limbah plastik.

Dijelaskan Triyono Prijosoesilo, Public Affairs and Communications Director Coca-Cola Indonesia, "Melalui ‘Plastic Reborn 1.0’, kami mempelajari bahwa dasar pengelolaan sampah yang berkelanjutan adalah pengumpulan limbah kemasan (waste collection) yang tepat. Inilah yang akhirnya menjadi prinsip utama pada Plastic Reborn 2.0."

Untuk itu, yang akan menjadi fokus utama dari "Plastic Reborn 2.0" adalah kolaborasi dari para startup penggiat sampah yang akan bersinergi untuk membangun “market place” yang lebih efisien untuk sistem persampahan dan daur ulang.

Melalui Plastic Reborn 2.0, Coca-Cola mengajak dan membina talenta-talenta muda--yang merupakan penggiat sampah Indonesia--untuk berkolaborasi menghasilkan solusi pengumpulan limbah kemasan yang berorientasi pada penggunaan teknologi, dengan pendekatan unik akselerasi bisnis berbasis limbah.

"Plastic Reborn merupakan salah satu inisiatif Coca-Cola dalam mewujudkan World Without Waste. Melalui program ini, Coca-Cola bersama para mitra terus berupaya untuk membantu mencari solusi terkait dengan permasalahan kemasan plastik. Melalui tiga pilarnya, yakni Design-Collect-Partner, Coca-Cola memiliki komitmen untuk mendukung upaya pengumpulan dan mendaur ulang setiap botol plastik yang terjual dan dikonsumsi oleh masyarakat di tahun 2030," paparnya, pada hari ini (17/7), di Jakarta.

Sementara itu, Claudia Lorenzo, President ASEAN Business Unit The Coca-Cola Company mengungkapkan, “The Coca-cola Company memiliki komitmen yang kuat mewujudkan visi World Without Waste melalui tiga pilar, yaitu Design, Collect, dan Partner. Ini adalah strategi untuk membangun ekosistem circular economy, salah satunya di Indonesia."

Ia mencontohkan, di Mexico, kerja sama dengan berbagai stakeholder, salah satunya The Coca-Cola Company, berhasil mendorong daur ulang kemasan hingga 74%. "Kami meyakini bahwa target World Without Waste di tahun 2030 dapat tercapai dengan baik dengan upaya dan kolaborasi seperti ini," ujar Claudia.

Di program Plastic Reborn 2.0, Coca-Cola Foundation Indonesia (CCFI) menggandeng Ancora Foundation. Di Plastic Reborn 2.0, Ancora berperan sebagai pelaksana yang memiliki fungsi untuk ENGAGE (fase seleksi & pitching), NURTURE (fase akselerasi), dan ADVANCE (fase amplifikasi).

Ancora Foundation telah mengidentifikasi dan menyeleksi 20 organisasi yang berfokus pada pemanfaatan teknologi dalam hal sistem pengumpulan dan recycling sampah di Indonesia untuk dapat masuk ke dalam Plastic Reborn 2.0.

Ditambahkan Ahmad Zakky Habibie, Chief Operating Officer Ancora Foundation, “Tidak mudah bagi kami dan Coca-Cola dalam menyeleksi proposal yang masuk dari para penggiat sampah di Indonesia. Setelah melalui beberapa tahap, kami memutuskan bahwa Clean Up, Mall Sampah, dan Gringgo merupakan tiga startup terpilih dengan proposal bisnis terbaik yang akan bersama-sama menjalankan kolaborasi di Plastic Reborn 2.0.”

Saat ini, tutur Ahmad, Plastic Reborn 2.0 telah memasuki fase akselerasi yang telah berjalan dari bulan Juni 2019 dan akan berlanjut hingga bulan Februari 2020. "Plastic Reborn 2.0 merupakan satu-satunya program yang memberikan grant, in-depth mentoring, serta kesempatan kolaborasi di antara mereka untuk menciptakan 'market place' dalam sistem persampahan dan daur ulang di Indonesia," tutupnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Sign In

Get the most out of SWA by signing in to your account

(close)

Register

Have an account? Sign In
(close)