PRAISE Dukung Penanganan Sampah dengan Ekonomi Silkular

Pemerintah menargetkan untuk melakukan 30 persen pengurangan sampah dan 70 persen penanganan sampah pada tahun 2025.

Untuk mendukung target tersebut, sektor swasta melalui Packaging and Recycling Association for Indonesia Sustainable Environment (PRAISE) mendorong pemerintah melibatkan Extended Stakeholder Responsibility (ESR) dalam menangani sampah melalui sistem ekonomi silkular.

Hal itu disampaikan Sinta Kaniawati, perwakilan PRAISE, kepada media di Jakarta, Kamis (12/9). Dipaparkan, metode ekonomi sirkular bisa memungkinkan sampah kemasan memiliki daya guna dan nilai ekonomis. Dengan pendekatan ekonomi sirkular, 53 persen sampah seperti contohnya di Eropa, bisa di daur ulang dan menghasilkan uang. Sebaliknya, menurut laporan Ellen MacArthur, 95 persen nilai ekonomis dari sampah akan hilang jika tidak menerapkan ekonomi sirkular.

Ekonomi sirkular akan bisa berjalan baik dengan menggunakan pedekatan ESR yang mendorong kolaborasi semua pihak, baik itu rumah tangga, komunitas, pemerintah dan swasta. Memanfaatkan sampah kemasan yang bisa digunakan kembali (reuse) oleh industri,” urai Sinta.

PRAISE yang merupakan gabungan dari enam perusahaan di Indonesia yaitu Coca Cola, Danone, Indofood, Nestle, Tetra Pak dan Unilever telah menginisiasikan program Desa Kedas di Bali sebagai proyek percontohan Bali Bersih bekerjasama dengan Mckinsey.org.

Proyek Desa Kedas bertujuan untuk mendemonstrasikan sistem daur ulang yang memiliki nilai ekonomi dari material sampah, menjadi sistem yang berkelanjutan yang bisa mendatangkan kesempatan ekonomi bagi komunitas.

Bahan daur ulang yang sudah dikumpulkan perlu sebanyak mungkin kembali digunakan untuk tujuan produktif - plastik, sampah organik, dan bahan lainnya yang memiliki nilai jual. Itulah sebabnya kami membentuk Desa Kedas,” kata Shannon Bouton, Global Executive Director, Sustainable Communities at McKinsey.org

Melalui Bali Bersih program, PRAISE telah membuktikan bahwa pengolahan sampah akan berhasil dengan menggunakan sistem ekonomi sirkular. “Program Bali Bersih bisa menjadi percontohan intervensi untuk peningkatan dari TPS3R serta TPS di Indonesia dalam pengelolaan sampah yang lebih baik,” kata Sinta tandas. ()

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Sign In

Get the most out of SWA by signing in to your account

(close)

Register

Have an account? Sign In
(close)