10 Kesalahan dalam Komunikasi CSR

(MENGKOMUNIKASIKAN CSR 8)

Lewat kerja samanya dengan sebuah lembaga komunikasi kreatif AHA!, Jen Boynton, seorang Editor in Chief di TriplePundit.com yang memiliki concern terhadap isu-isu CSR, menemukan 10 kesalahan yang biasa dilakukan sejumlah perusahaan dalam mengomunikasikan program corporate social responsibility (CSR) mereka, dan bagaimana cara memperbaikinya.

1. Sejumlah aktivitas CSR berjalan dengan baik, namun Anda belum mau mempublikasikannya

Ketika Jen menghadiri konferensi yang dihadiri oleh sustainability professionals, ia mendengar banyak kisah hebat dan menarik tentang proyek-proyek yang mereka kerjakan. Saat ia menanyakan mengapa ia
belum juga mendengar tentang inisiatif mereka, ada yang menjawab,” Oh, itu belum saatnya dipublikasikan.” Ia sepenuhnya mengerti memang ada hal-hal yang harus dirahasiakan sebelum rencana eksekusi rampung, namun beberapa dari proyek tersebut yang ternyata sudah berjalan bertahun-tahun.

Rekomendasi 3p: Ceritakanlah kisah Anda. Masyarakat pasti akan mengapresiasi sebuah keterbukaan. Meskipun itu tidak sempurna, bukankah Anda menginginkan masukan untuk meningkatkannya?

2. Sebarkan Komunikasi CSR
Informasi harus disebarluaskan sebagai upaya untuk memaksimalkan dampak positif komunikasi itu. Semua komunikasi tentang CSR harus merefleksikan strategi program CSR perusahaan secara keseluruhan.

Rekomendasi 3p: Pastikan keberlanjutan berita yang Anda promosikan berkaitan dengan keseluruhan strategi. Jika Anda tidak memiliki sebuah strategi CSR, buatlah!

Heart of Safeway heart of safeway

3. Komunikasi berjalan terpisah dari program CSR
Ada istilah yang lebih kasar untuk kasus dimana pesan komunikasi tidak didukung oleh tindakan departemen lain, yaitu greenwashing. Ketika sebuah tim komunikasi mempublikasikan hal-hal besar yang dilakukan perusahaan tanpa masukan dari C-Suite, hal buruk bisa terjadi.

Rekomendasi 3p: Seluruh kepala departemen perusahaan harus terlibat dan terjun dalam strategi CSR, dan komunikasinya harus mencerminkan kepentingan bersama terkait aktivitas CSR.

4. Menghindari inti masalah
Pada poin kedua di atas disebutkan, bahwa strategi komunikasi CSR Anda harus benar-benar mencerminkan isu-isu yang terkait erat dengan inti bisnis Anda – isu-isu yang sangat penting untuk 'kesehatan' bisnis Anda di masa akan datang. Jika perusahaan Anda bergerak di bidang farmasi, masyarakat tentu ingin mendengar tentang berapa banyak orang yang selamat karena produk Anda. Sebaliknya, masyarakat justru kurang tertarik tentang, apakah Anda meletakkan panel surya di pabrik Anda. Selain itu, mungkin masyarakat juga akan tertarik jika Anda konsisten mengomunikasikan bahwa produk Anda bebas dari percobaan hewan, atau bisnis Anda yang memanfaatkan pencemaran air dari obat-obatan yang tidak terpakai.

Rekomendasi 3p: Fokus pada isu-isu pokok bagi perusahaan Anda, khususnya dalam strategi CSR Anda dan seluruh komunikasi CSR.

Pages: 1 2

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Sign In

Get the most out of SWA by signing in to your account

(close)

Register

Have an account? Sign In
(close)