41% Konsumen Indonesia Gunakan Dana Cadangan untuk Berlibur

Konsumen Indonesia ternyata menjadi negara kedua yang tingkat optimismenya paling tinggi di dunia, setelah India yang ada di peringkat pertama. The Nielsen Global Survey of Consumer Confidence and Spending Intentions mengungkapkan bahwa konsumen Indonesia memiliki skor kepercayaan diri konsumen yang meningkat dua poin, menjadi 125 pada kwartal ketiga 2014. Sementara Filipina, tetap berada di tempat ketiga dengan skor 115.

Menariknya, pada periode yang sama, konsumen Indonesia memilih fokus untuk menabung bagi masa depan. Pada kwartal ketiga 2014, 74% konsumen Indonesia mengalokasikan dana cadangan mereka untuk menabung, setelah menutup biaya-biaya hidup yang paling utama. Angka itu menunjukkan kenaikan, dari kwartal sebelumnya yang sebesar 65%.

Selain fokus menabung, konsumen Indonesia rupanya juga siap untuk mengeluarkan dana cadangan mereka untuk berlibur, yakni sebanyak 41% konsumen. Konsumen yang ingin berinvestasi di saham atau reksa dana mencapai 33%. Adapun konsumen yang ingin membeli produk teknologi baru mencapai 30%. Sementara, mereka yang ingin hiburan di luar rumah mencapai 29%.

“Meningkatnya pendapatan yang terjadi pada konusmen Indonesia rupanya mendorong hasrat konsumen untuk meningkatkan gaya hidup mereka, seperti untuk berlibur dan hiburan di luar rumah,” ungkap Agus Nurudin, Managing Director Nielsen Indonesia.

Menyikapi kenaikan inflasi di Indonesia, ternyata makin banyak konsumen yang memilih cara untuk mengurangi pengeluaran sehari-hari. Indonesia menempati urutan sepuluh teratas terkait dengan perubahaan pola belanja konsumen untuk menghemat biaya rumah tangga. Sekitar 76% konsumen Indonesia telah mengubah pola belanja mereka untuk berhemat. Sementara, 54% konsumen memilih berhemat dengan mengurangi pengeluaran untuk peningkatan teknologi seperti komputer atau telepon genggam. Mereka yang mengurangi belanja baju baru untuk berhemat mencapai 47%.

Sebaliknya, konsumen Indonesia tampaknya tidak bisa kompromi untuk berhemat bila menyangkut komunikasi, bahan makanan, dan layanan keuangan. Terbukti, konsumen yang mengurangi pengeluaran untuk biaya telepon hanya 27%, membeli bahan makanan yang lebih murah hanya 24%, dan mencari penawaran yang lebih murah untuk layanan keuangan hanya 17%.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Sign In

Get the most out of SWA by signing in to your account

(close)

Register

Have an account? Sign In
(close)