Bisnis Produk Luka 300 Miliar, 2016 SOHO Siap Bangun Pabrik

Perkembangan rumah sakit di Indonesia sangat menjanjikan. Hal itu ditunjukkan dengan pertumbuhan alat kesehatan secara nasional yang sanggup mencapai 15-20 persen tiap tahunnya. Sementara produk farmasi, hanya mampu tumbuh single digit. Oleh karena itu, SOHO merasa perlu untuk segera serius menggarap pasar alat kesehatan.

Direktur Penjualan & Pemasaran SOHO Global Medika Obed Fukliang, yang mengatakan bahwa pemain manufaktur alat kesehatan sekitar 15-20 persen, sedangkan untuk alat kesehatan dengan teknologi canggih sekitar 5 persen produksi dalam negeri.

Namun, lemahnya rupiah yang belakangan ini terjadi berefek cukup besar pada industri tersebut. Lantaran, hampir 80 persen produk alat kesehatan yang dijual merupakan produk impor. Bahkan, merujuk data Gabungan Pengusaha Alat Kesehatan, pelaku usaha di industri alat kesehatan nasional 80 persennya masih berbentuk CV.

Diakui Direktur Penjualan & Pemasaran SOHO Global Medika Obed Fukliang, pemain manufaktur alat kesehatan sekitar 15-20 persen, sedangkan untuk alat kesehatan dengan teknologi canggih sekitar 5 persen produksi dalam negeri.

Dalam menyikapi kondisi tersebut, SOHO pun berencana untuk membangun perusahaan manufaktur di Indonesia dalam 3-5 tahun ke depan. "Menyiasati kemungkinan terburuk dengan melemahnya rupiah, kami telah melakukan beberapa hal. Antara lain, buffering stock, negosiasi dengan prinsipal, evaluasi harga, dan rencana mendirikan perusahaan manufaktur di Indonesia dalam 3-5 tahun ke depan," ungkap Obed.

SOHO Group sendiri memulai bisnis alat kesehatan sejak tahun 2012, lewat Divisi SOHO Global Medik. Tepat, akhir September 2013 (30/9) SOHO menjadikannya sebagai anak usaha, alias membuat PT tersendiri. Diterangkan Obed, jika selama ini SOHO sukses menjadi rajanya produk herbal, maka ke depan SOHO memiliki misi untuk juga menjadi rajanya produk luka. Maklum saja, nilai bisnis produk luka di Tanah Air mencapai Rp 300 miliar.

Oleh karena itu, tahun 2016 nanti SOHO berencana membuka pabrik sekaligus memproduksi produk luka. "Saat ini, kami punya produk yang dinamakan Wundres, yang semuanya masih impor. Melihat bahan bakunya yang bisa diperoleh di Tanah Air, kami berencana memproduksinya sendiri dalam tiga tahun ke depan," target Obed, yang menyebutkan kinerja penjualan alat kesehatan SOHO sanggup tumbuh 70 persen lebihdan pertumbuhan paling tinggi adalah Wundres.

Sejumlah kerja sama dilakukan SOHO demi mencapai target-target yang sudah dipatok. Antara lain, dengan teaching hospital lewat pengiriman tenaga perawat SOHO untuk mengajarkan seputar perawatan luka. Termasuk, kerja sama dengan Perhimpunan Perawat Indonesia.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Sign In

Get the most out of SWA by signing in to your account

(close)

Register

Have an account? Sign In
(close)