CIMB ASEAN kembali menggelar kompetisi mahasiswa bertajuk CIMB ASEAN Stock Challenge. Pada pelaksanaannya yang ke-6 ini, CIMB Niaga menantang kemampuan mengenai pasar modal bagi mahasiswa jenjang strata satu dari lima negara ASEAN : Malaysia, Indonesia, Singapura, Thailand serta Kamboja. Berbeda dengan tahun kemarin, pada CIMB ASEAN Stock Challange kali ini peserta dapat bertransaksi di Hong Kong Stock Exchange (HKEx) selain di empat bursa saham utama ASEAN, yakni Bursa Malaysia, Bursa Efek Indonesia (BEI), Singapore Exchange (SGX) dan Stock Exchange of Thailand (SET). Para peserta nantinya didorong untuk bersaing mencatatkan Net Realised Percentage tertinggi pada simulasi investasi langsung dalam jaringan di kelima bursa utama.
Sejak pertama kali dilaksanakan pada 2010 silam, minat mahasiswa di negara-negara Asia Tenggara untuk berpartisipasi semakin besar. Pada kompetisi CIMB ASEAN Stock Challenge tahun 2014 kemarin, jumlah peserta melonjak dibandingkan tahun 2013, yakni menjadi 1.395 tim. Peserta yang mengikuti kompetisi tahun ini nantinya akan bersaing memperebutkan hadiah uang tunai senilai US$38.000 dan menimba ilmu di London Stock Exchange.
“Melalui CIMB ASEAN Stock Challenge mahasiswa di lima negara ASEAN mendapat kesempatan untuk merasakan sendiri bagaimana bertransaksi di sejumlah bursa efek. Tahun ini kami memasukkan HKEx, bursa terbesar ketiga di Asia, selain keempat bursa di ASEAN, sehingga tim peserta bisa untuk pertama kalinya melakukan jual-beli juga di bursa efek di luar Asia Tenggara. Hadiah bagi tim terbaik tahun ini di antaranya kunjungan ke London Stock Exchange. Mereka akan terbang ke sana dengan Malaysia Airlines, maskapai yang menjadi mitra resmi kami. CIMB terus meningkatkan kualitas penyelenggaraan kompetisi," tutur Hamidah Naziadin, Group Chief People Officer, CIMB Group.
Presiden Direktur PT CIMB Securities Indonesia Harry Supoyo berharap bahwa kompetisi ini dapat mengembangkan minat mahasiswa terhadap pasar modal serta membawa mereka kepada level pemahaman lebih lanjut mengenai perdagangan saham. “Saya berharap para generasi muda ini akan dapat menjadi pelaku pasar modal yang handal dan mumpuni di kemudian hari, sehingga dapat mengembangkan pasar modal di ASEAN untuk menjadi yang terdepan di dunia,” tutup Harry.