DKV Tarumanegara: Kurikulum Sinergi dengan Industri

Lulusan dari sekolah komunikasi (visual) di Indonesia umunya dipersiapkan untuk memenuhi kebutuhan industri periklanan, industri media cetak dan elektronik, industri multimedia seperti web design serta mobile apps developer, dan industri percetakan printing maupun penerbitan—baik sebagai pekerja maupun pelaku usaha.

Universitas Tarumanegara, Jakarta.

Oleh karena itu, menurut Dr. Ir. Chairy, S.E., M.M, Wakil Rektor Bidang Keuangan dan Pemasaran Universitas Tarumanegara, kurikulum dirancang bersinergi dengan industri di bidang periklanan, multimedia, dan desain grafis. "Dengan demikian, diharapkan lulusan Desain Komunikasi Visual (DKV) Universitas Tarumanagara siap memasuki dunia kerja di industri tersebut," katanya.

Mahasiswa DKV Universitas Tarumanagara juga, lanjutnya, didorong mampu menguasai aplikasi software yang digunakan di dunia industri sekaligus menggunakan peralatan standar industri—seperti lab komputer support oleh Apple, studio fotografi support Broncolor, studio audio visual, dan studio teknik produksi.

Selain itu, mahasiswa Desain Komunikasi Visual Universitas Tarumanagara yang berada di bawah Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD) dibekali kemampuan soft skill seperti latihan kreativitas lewat mata kuliah eksperimen kreatif dan seminar kreativitas, character building melalui pelatihan kepemimpinan, hingga penalaran. "Kemampuan itu dipertajam lagi dengan penanaman etos kerja yang baik dengan mengadopsi sistem kerja di perusahaan," tegasnya.

Pada akhirnya Universitas Tarumanagara berharap dapat mencetak lulusan yang memiliki kemampuan profesional, ulet, kreatif, dan berjiwa entrepreneurship yang tinggi. “Dengan bekal itu, lulusan sekolah desain komunikasi visual di FSRD Universitas Tarumanagara siap membangun kemajuan bangsa dan negara Indonesia. Dan tentu saja, lulusan kami diharapkan mampu berkompetisi secara global," tambah Eddy Supriyatna Marizar, Dekan FSRD Untar.

Eddy pun lalu menengarai sejumlah lulusan DKV Untar yang sukses memetik prestasi seperti Silvia yang pernah mendapat prestasi sebagai Karya Terbaik dalam Pameran Rated-A Sampoerna Foundation 2012. Lalu, ada Boby Probo Widodo, Juara 1 Desain Logo “Bondan Mencari Logo” dan juara 3 Kategori Digital Imaging Nirmana Award 2012.

Ke depannya, DKV Universitas Tarumanegara berharap mampu menjadi pusat informasi bisnis, baik dari dalam negeri maupun luar negeri, yang bertumpu pada industri-industri yang berkaitan dengan bidang komunikasi dan industri kreatif. Lantaran, lulusan Universitas Tarumanegara memiliki penguasaan teknologi komunikasi, sehingga mampu beradaptasi atas tuntutan dunia kerja yang berbasis teknologi komunikasi dan informasi.

"Persaingan antarnegara Asia semakin ketat. Untuk menghadapinya, kita perlu meng-update kurikulum, minimal dapat memenuhi tuntutan regional (Asia) dan terkadang internasional. Oleh karena itu, perguruan tinggi di Indonesia perlu bersaing melalui kerja sama yang erat satu sama lainnya untuk menjawab tantangan di era globalisasi ini," tambah menyarankan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Sign In

Get the most out of SWA by signing in to your account

(close)

Register

Have an account? Sign In
(close)