Belum genap sebulan dirilis, demam Pokemon Go sudah mewabah pada masyarakat dunia. Tanpa terkecuali, di Tanah Air. Games berbasis teknoloig Augmented Reality tersebut rupanya sanggup menyedot perhatian publik dunia. Tak mengherankan, jika Pokemon Go menjadi isu paling hot yang dibincangkan di social media, bahkan di berbagai media di dunia.
Di Indonesia, sejumlah perusahaan sudah mulai memanfaatkan Pokemon Go sebagai tools marketingnya. Diawali dengan Go-Jek yang menawarkan layanan berburu monster Pokemon, hingga situs belanja online Elevenia yang menawarkan diskon 20% untuk paket Combo Extra XL khusus untuk mereka yang ingin menangkap moster Pokemon.
Menurut Jayson DeMers, sepeti yang dikutip dari Forbes.com, pemasar atau marketer dapat memanfaatkan Pokemon Go sebagai tools untuk local marketing campaign. Tentu saja, sebelum memanfaatkannya, pemasar harus mempelajari sejumlah fitur yang ada pada Pokemon Go, yang kemudian dapat dimanfaatkan untuk kampanye brand.
Ada empat fitur yang harus dipelajari di Pokemon Go. Pertama, alasan utama para gamers Pokemon Go pergi keluar, yakni untuk menangkap monster Pokemon sebanyak mungkin. Dan, untuk menangkap monster dengan jumlah banyak, maka mereka harus pergi ke luar rumah dengan lokasi yang berbeda-beda. Hal itu tentu saja menjadi peluang bagi pemasar untuk meningkatkan trafik di wilayah mereka berbisnis.
Kedua, lokasi yang spesifik. Pokemon Go menyajikan “Poke-Stop”, yakni lokasi penting di mana para gemers dapat memperoleh berbagai item untuk kepentingan permainan di Pokemon Go, seperti Poke Ball, postion, hingga egg. Nah, di Poke Stop itulah, sebenarnya, pemasar dapat memanfaatkannya untuk menawarkan berbagai promo atau item gratis dari brand mereka.
Ketiga, afiliasi tim. Dalam Pokémon Go, Anda harus memilih antara salah satu dari tiga tim, yakni Instinct, Mystic, atau Valor--yang diwakili oleh warna kuning, biru, dan merah. Hal itu tentu saja mendorong persaingan, identifikasi pribadi, dan persaingan antara kelompok.
Keempat, sosialisasi. Aplikasi Pokemon Go juga menuntut unsur sosialisasi. Melihat orang lain bermain tentunya akan menciptakan bonding atau ikatan dengan orang asing. Orang-orang pun akan sering berhenti sejenak untuk saling bertukar tips dan anekdot tentang Pokemon mereka, pasca mereka telah menangkap atau memenangkan pertempuran.
Lantas, apa yang harus dilakukan pemasar usai mempelajari keempat fitur yang tersedia di Pokemon Go? Dijelaskan Jayson, jika bisnis Anda berada di area hot spot Pokemon Go (seperti Poke-Stop atau Gym), maka brand Anda akan memiliki sejumlah keuntungan.
Berikut ini adalah beberapa strategi yang dianjurkan Jayson, yang dapat digunakan pemasar untuk memanfaatkan Pokémon Go dalam local marketing campaign mereka.
#1 Jadikan "Iming-Iming" sebagai Umpan
Jika bisnis Anda di dekat atau di sebelah Poke-Stop, maka Anda akan memiliki kemampuan untuk menjatuhkan umpan dalam bentuk "iming-iming" selama 30 menit, yang mungkin akan menarik sejumlah pemain berkeliaran di dekatnya. Restoran dan café bisa mendapatkan keuntungan dari umpan seperti itu, karena pemain akan berkeliaran di Poke-Stop untuk sementara waktu. Tidak tertutup kemungkinan, para pemain yang cukup lama berhenti di area Poke-Stop akan membeli beberapa makanan ringan atau minuman di area tersebut.
#2 Layani Individu Tim Setiap gamers yang bermain...