“Kami adalah Creative Story Teller, karena brand is story dan untuk itu kami tidak bisa bekerja tanpa strong insights,” tutur Aris Boediharjo, Direktur Utama Fortune Indonesia. “Dan kami memiliki tools bernama Formax (Fortune Matrix) yang terbukti andal dalam meng-crafting proposition dan creative idea,” timpal Aldy Dewandhana, Creative Director, dari tim Creative Fortune Indonesia seraya menegaskan kredo simplicity yang mereka anut.
Boediharjo, Direktur Utama Fortune Indonesia
Tim Creative Fortune memiliki jam terbang yang sangat panjang, lebih dari 45 tahun. Mereka berpengalaman dalam menangani klien dari berbagai bidang dan project pengerjaan, mulai dari industri otomotif, financial category, pharmacy, properti, corporate, FMCG, material, dan social marketing. Dengan beragam industri ini, sepanjang 2014 lalu Fortune meraih billing senilai Rp 404.3 miliar.
Kampanye yang ditawarkan Fortune Indonesia biasanya terintegrasi, 360 degree communications, bahkan jika klien hanya meminta komunikasi above the line. Kemampuan tersebut, menurut Aris, tidak lepas dari positioning Fortune Indonesia sebagai communications specialist center yang memiliki berbagai macam service. Mulai dari PR, advertising, activation, digital media, hingga yang sport marketing. “Semua under one roof,” tambahnya.
Aldy Dewandhana, Creative Director Fortune Indonesia
Dalam kondisi persaingan yang semakin sengit, Aldi mengaku semakin banyak tantangan yang harus mereka hadapi, salah satunya adalah tantangan para klien yang selalu menuntut hasil sempurna kendati budget yang mereka sediakan ekonomis. Hal lain adalah kebiasaan klien yang selalu memberikan waktu tenggat mepet, namun menuntut karya kreatif yang luar biasa.
Dengan banyaknya kompetitor, persaingan dalam memenangkan award di bidang kreatif yang bermanfaat untuk mengangkat reputasi mereka juga semakin ketat. “Hadirnya para juri dari multinational agency, mau tak mau semakin mengurangi potensi keberhasilan agensi lokal untuk mendapatkan penghargaan semacam itu,” tambah Aldi. Padahal, lanjutnya, dari sisi SDM, mereka juga mendapat tantangan khusus berupa tingginya turn over karyawan, khususnya creative people.
Bahkan dalam kondisi ekonomi makro yang tengah lesu saat in, menurut Aries, agensi semakin dituntut untuk selalu mengeksplor kreativitas demi karya maksimal kendati kemampuan biaya dari konsumen semakin turun. Tidak hanya lebih kreatif, agensi juga dituntut mampu mengubah mind set agar bekerja secara “smart” pada setiap proyek yang dipercayakan.