Gandeng Bill and Mellinda Gate Foundation, Coca Colla Gelar Program CSR " PerpuSeru "

Sejak Oktober 2011, Coca-Cola Foundation Indonesia (CCFI) bekerja sama dengan Bill and Mellinda Gates Foundation (BMGF) menyelenggarakan program CSR bertajuk PerpuSeru.

Salah satu bentuk kemitraan dengan PerpuSeru adalah melalui penyediaan fasilitas komputer dan internet serta pembekalan bagi para staf perpustakaan (capacity building). Salah satu bentuk kemitraan dengan PerpuSeru adalah melalui penyediaan fasilitas komputer dan internet serta pembekalan bagi para staf perpustakaan (capacity building).

Mengusung tujuan untuk memaksimalkan fungsi perpustakaan di tingkat kabupaten dan desa agar mampu lebih melayani serta membawa perubahan bagi kehidupan masyarakat sekitar, PerpuSeru telah bermitra dengan lebih dari 70 perpustakaan dan Taman Bacaan Masyarakat (TBM) di Indonesia. Adapun bentuk kemitraan PerpuSeru dengan perpustakaan serta TBM adalah melalui penyediaan fasilitas komputer dan internet serta pembekalan bagi para staf perpustakaan (capacity building).

Adanya kemitraan dengan PerpuSeru telah membawa dampak positif bagi perpustakaan di tingkat kabupaten serta desa, misalnya saja pada Perpusda Sragen seperti yang diungkapkan oleh Kepala Perpusda Sragen, Tri Andiyas Wororetno. “Setelah bermitra dengan PerpuSeru CCFI, Perpusda Sragen tidak hanya melaksanakan fungsi dan tugas perpustakaan kabupaten sesuai UU, seperti memberi layanan, pelestarian, penyewaan buku, dan penelitian. Perpusda Sragen berupaya menjadi lebih dari itu, yaitu sebagai pusat belajar masyarakat berbasis Teknologi Informasi. Kami mulai menyediakan fasilitas komputer termasuk jaringan internet atau pelatihan-pelatihan, seperti Sarasehan Wirausaha yang diikuti oleh Ibu Nanik. Perpustakaan pun jadi lebih membumi,” ungkap Tri.

Berdasarkan siaran pers yang diterima oleh redaksi MIX, salah seorang anggota Perpusda Sragen yang telah merasakan manfaat dari PerpuSeru adalah Nanik Sukoco. Berkat adanya fasilitas internet serta berbagai kegiatan seminar maupun pelatihan di perpustakaan, wanita yang pernah bekerja sebagai TKI ini tergerak untuk berwirausaha mulai yakni dengan merintis usaha keripik herbal “Green Heart” (pare, seledri, bayam, daun sirih, daun singkong serta daun kemangi) sejak Januari 2014.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Sign In

Get the most out of SWA by signing in to your account

(close)

Register

Have an account? Sign In
(close)