Categories: Headline

Inilah 7 Kesalahan yang Sering Dilakukan Marketers di Era Digital

Meski media berbasis teknologi tengah terhampar luas, tidak berarti pemasar harus mengandalkan hanya pada teknologi dalam melakukan semua proses mereka. CEO mpirE Media Luke Taylor mengatakan, “Marketing tetap saja memiliki komponen human relationship untuk memastikan bahwa tercipta hubungan kuat antara brand dengan konsumen. Sejatinya, human relationship adalah kunci untuk menciptakan strategi yang tepat. Itu artinya, pemasar harus memiliki komponen human relationship sama baiknya dalam menganalisis data. “

5. Memiliki Terlalu Banyak Agensi

Tantangan dari brand-brand besar adalah memiliki beberapa agensi untuk turut mengelola brand sesuai spesilisasinya. Dikatakan Direktur Undertow Media Sarah La Roche, “Memilih mitra yang tepat merupakan bagian penting untuk memastikan kesuksesan dan membantu membuat kerja pemasar lebih mudah. Pemasar yang cerdas adalah yang mampu bermitra dengan agensi secara kolaboratif dan lebih memberdayakan tim internal mereka sesuai keahlian dari masing-masing personil. Sebab, pitching untuk menentukan agensi yang tepat butuh waktu. Termasuk, mensinergikan antaragensi.”

6. Menempatkan Alur Kerja Email di atas Kreativitas

COO Bastion Group Michelle Cox sering bertemu CMO yang kewalahan. Tidak hanya kewalahan dengan beban kerja mereka sehari-hari, tetapi juga keragaman pengetahuan yang dibutuhkan untuk melakukan pekerjaan mereka.

“Saat ini, digital, social media, pembuatan konten, branding, dan sponsorship, semuanya membuat bauran pemasaran menjadi lebih luas. Itu artinya, CMO lebih sibuk dari sebelumnya. Ini dapat memiliki dampak buruk pada proses kreatif. Sebab, memeriksa email sepanjang waktu membuat Anda kehilangan fokus dan efektivitas. Bahkan, kehilangan kreativitas,” tuturnya.

Cox menyarankan pemasar mematikan email untuk beberapa saat, untuk didedikasikan sekaligus memprioritaskan pada penciptaan ide-ide atau konsep kreatif yang segar dan baru, tanpa diganggu oleh email yang masuk. “Prioritas adalah kuncinya,” katanya.

7. Mengabaikan Kelemahan Para Profesional

Pemasar modern diharapkan untuk mengetahui segala sesuatu dan bereaksi dengan cepat. Namun menurut Cox, tidak mungkin bagi CMO menjadi ‘Jack atau Jill’ dari semua perdagangan. Sebaliknya, dia menyarankan memanfaatkan tim ahli atau para profesional yang berdedikasi dan berbakat untuk memungkinkan tugas-tugas yang dikerjakan memiliki hasil yang lebih cepat. “Kuncinya adalah delegasikan pekerjaan kepada tim spesialis yang ahli dan profesional di bidangnya yang mampu menghasilkan ROI (Return of Investment) sesuai dengan waktu yang sudah dialokasikan,” sarannya.

Page: 1 2Lihat Semua

Dwi Wulandari

Recent Posts

Agoda Rilis Destinasi Favorit untuk Slow Travel di Asia

MIX.co.id – Istilah slow travel belakangan menjadi tren. Dalam lima tahun terakhir, menurut Google Trends,…

1 day ago

GrabAds Dongkrak Bisnis Matjib Korean Food

MIX.co.id – Kristia Rachmawati, pemilik usaha Matjib Korean Food, sukses mengembangkan bisnis kulinernya di Bali.…

1 day ago

Begini Upaya Zurich dan PJI Persiapkan Generasi Muda Memasuki Dunia Bisnis

MIX.co.id - Zurich Indonesia, Z Zurich Foundation, dan Prestasi Junior Indonesia (PJI) menggelar ‘Regional Student…

1 day ago

Pentingnya Mengukur Efektivitas Kampanye Brand di Media Luar Griya

MIX.co.id - Laporan Statista mengungkapkan, belanja iklan Media Luar Griya atau Out-of-Home (MLG/OOH) di Asia…

2 days ago

Tecno Spark 20 Pro+ Raih Penghargaan Platinum di “MUSE Design Award 2024”

MIX.co.id - Usai diluncurkan pada Februari 2024 lalu, Tecno Spark 20 Pro+ yang merupakan salah…

2 days ago

Airscream UK Hadir di JIVE Expo 2024, Ajak Pengunjung ‘Scream Out Load’

MIX.co.id – Airscream UK, merek vape atau rokok elektrik asal Briston, Inggris, semakin agresif meningkatkan…

3 days ago