Setiap praktisi PR tentu tidak ingin salah menunjuk agensi PR. Sehebat apapun portofolio yang dimiliki oleh agensi PR, probabilitas kesalahpahaman antara keinginan klien dengan hasil eksekusi masih terbuka lebar. Dalam artikelnya yang dilansir oleh situs http://www.prnewsonline.com, Ryan Croy, berpendapat bahwa hal tersebut disebabkan karena adanya ketidaksamaan visi, sudut pandang, serta goals antara agensi dengan klien di awal kerja sama.
Untuk perbedaan persepsi tersebut, para profesional PR sebagai klien harus mau brainstorming sekaligus menyamakan persepsi dengan agensi PR. Caranya cukup sederhana, yakni dengan mengajukan tiga pertanyaan esensial di awal pertemuan dengan agensi sebagai calon partner.
Pertama, tanyakan bagaimana cara agensi mengukur kesuksesannya. Pertanyaan ini penting untuk ditanyakan kepada agensi. Ada kemungkinan cara pengukuran yang diterapkan oleh agensi serta definisi kesuksesan menurut mereka berbeda dengan apa yang diyakini oleh perusahaan. Praktisi PR perusahaan dapat memilih untuk meneruskan kerja sama namun harus menyamakan persepsi-persepsi dengan agensi, atau justru memutuskan untuk beralih ke agensi lain. Kesamaan persepsi antara klien dan agensi akan menciptakan proses kerjasama yang positif serta membawa result yang lebih baik.
Pertanyaan kedua ialah tentang pendekatan agensi dalam mendistribusikan pekerjaan, serta siapa yang akan menjadi pemimpin strategis dalam proyek kerja sama Anda. Dengan mengetahui hal-hal ini, klien dapat membangun rapport hubungan yang lebih positif dengan agensi. Pastikan bahwa praktisi PR sebagai klien memahami struktur tim, hierarki, representatif, serta PIC yang mudah Anda hubungi.
Terakhir, tanyakanlah mengapa agensi merasa bahwa mereka adalah partner terbaik bagi Anda untuk mengeksekusi kampanye, proyek, business initiative dan sebagainya. Menanyakan hal yang menuntut agensi untuk mengaitkan skill dengan pengalaman mereka. Pertanyaan ini akan menjadi indikator kuat apakah mereka dapat mewakili brand Anda untuk berkomunikasi dengan target audiens secara efektif. Pertanyaan ini juga dapat memberikan Anda insight penting mengenai kadar pemahaman agensi terhadap brand, kebutuhan dan objektif brand Anda.