DINDING KEGAGALAN

Dikenal karena ekspansinya yang signifikan, NerdWallet -- perusahaan di bidang keuangan pribadi di AS – melakukan terobosan langkah inovatif. Mereka mengadopsi strategi memotivasi dengan memandang kegagalan sebagai unsur penting dalam mencapai kesuksesan.

.

.

Di tengah-tengah budaya perusahaan yang dinamis ini terdapat sebuah inovasi yang menarik, yaitu "Fail Wall" atau Dinding Kegagalan. Fail Wall adalah inisiatif dalam budaya organisasi yang mengubah kegagalan menjadi sesuatu yang positif dengan memungkinkan karyawan untuk membagikan pengalaman kegagalan mereka pada sebuah dinding atau papan khusus.

Tujuannya adalah untuk mendestigmatisasi kegagalan, mempromosikan pembelajaran dari kesalahan, dan menciptakan lingkungan yang mendukung inovasi serta pertumbuhan. Melalui Fail Wall, organisasi bertujuan menghilangkan rasa takut akan kegagalan dan menekankan pentingnya proses belajar dalam mencapai kesuksesan.

Dinding ini, penuh dengan catatan kecil yang berisi pengakuan kegagalan dari para karyawan, termasuk CEO Tim Chen, yang dengan terbuka berbagi tentang kesalahan dalam memilih strategi hubungan masyarakat. Inisiatif ini bukan hanya tentang mengakui kesalahan tetapi lebih dari itu, mengubah cara kita memandang kegagalan itu sendiri.

"Karyawan harus memikirkan setiap tindakan sebagai sebuah eksperimen daripada sesuatu yang akan dinilai 'lulus' atau 'gagal'," kata Jake Gibson, co-founder NerdWallet.

Pendekatan ini menantang norma yang sudah lama ada, dimana orang-orang umumnya diarahkan untuk menghindari kesalahan dengan segala cara, berpegang pada keyakinan bahwa keberhasilan adalah segalanya dan kegagalan tidak dapat diterima.

Melalui Fail Wall, NerdWallet mengajarkan bahwa setiap upaya, setiap proyek, dan setiap inisiatif harus dilihat sebagai eksperimen—bukan sebagai tugas yang akan diukur berhasil atau gagalnya berdasarkan hasil tradisional.

Ini adalah perubahan paradigma yang signifikan bagi banyak orang yang dibesarkan dalam budaya yang memandang keberhasilan sebagai puncak prestasi dan kegagalan sebagai stigma.

Keberanian untuk gagal—dan gagal dengan antusias—adalah prinsip yang berharga, terutama dalam dunia yang cepat berubah dan penuh dengan ketidakpastian.

Google, dengan mesin eksperimen tanpa henti, memberikan perspektif yang berharga tentang nilai kegagalan. Dengan menemukan bahwa sebagian besar eksperimennya tidak menghasilkan hasil yang diharapkan, Google menegaskan kembali bahwa bahkan di tingkat teknis tertinggi, kegagalan adalah norma, bukan pengecualian.

Pages: 1 2

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Sign In

Get the most out of SWA by signing in to your account

(close)

Register

Have an account? Sign In
(close)