Data Growth from Knowledge (GfK) memperlihatkan bahwa dalam tiga tahun terakhir, permintaan TV layar datar di Indonesia menunjukkan pergerakan yang positif. Pergerakan tersebut salah satunya dipicu oleh kategori TV layar datar di atas 47 inchi. Di tahun 2012-2013 misalnya, pertumbuhan di kategori tersebut mampu mencapai 29 persen.
Desember 2013 ini LG siap memproduksi 100 unit untuk seri Ultra HD TV--dengan dominasi ukuran 55 inchi yang mencapai kontribusi 70-80 persen. Dan mulai tahun 2014 nanti, LG menargetkan Ultra HD TV dapat terjual dalam kisaran 200 unit tiap bulannya untuk seluruh varian.
Masih berdasarkan data GfK, pertumbuhan pasar TV premium lainnya--seperti TV berteknologi 3D (tiga dimensi) dan smart TV--juga tercatat mengalami kenaikan. Jika di tahun 2010, pertumbuhan pasar TV 3D secara nasional hanya 3 persen, maka 2013 ini pasarnya mampu tumbuh 15 persen. Begitu juga dengan smart TV yang di 2010 pasarnya tumbuh 3 persen, maka di 2013 pertumbuhan pasarnya menjadi 16 persen.
LG Electronics Indonesia, salah perusahaan elektronik asal Korea, turut mencicipi gurihnya pasar premium, salah satunya TV layar datar berukuran besar. Sejak diluncurkan Ultra HD TV berdimensi layar 84 inchi misalnya, hingga saat ini LG mampu memelihara angka penjualannya di kisaran 20 unit setiap bulannya. Melihat kesuksesan varian 84 inchi, pertengahan November 2013, LG kembali melempar varian Ultra HD TV dengan dimensi 65 inchi dan 55 inchi.
Jika pada Desember 2013 ini LG siap memproduksi 100 unit untuk seri Ultra HD TV--dengan dominasi ukuran 55 inchi yang mencapai kontribusi 70-80 persen--maka tahun depan LG mematok kenaikan penjualan. "Kami berharap, mulai tahun 2014 nanti, Ultra HD TV milik LG dapat terjual dalam kisaran 200 unit tiap bulannya untuk seluruh varian. Permintaan pasar yang terus tumbuh sekaligus kekuatan teknologi yang ditawarkan LG menjadi dasar optimisme kami dalam mencapai target besar tersebut," ungkap Felix Leaky, Product Marketing TV Depatment PT LG Electronics Indonesia.
Optimisme LG tak lepas dari sejumlah faktor. Pertama, karena market TV CRT yang terus merosot tajam. Kedua, buying power konsumen tinggi. Ketiga, market TV ber-inci besar terus tumbuh. Keempat, harga TV ber-inci besar juga sudah mulai affordable. Kelima, keputusan membeli konsumen Indonesia terhadap produk televisi lebih mengedepankan ukuran layar paling besar dibandingkan dengan fitur (fungsi) dari TV itu sendiri.
"Survei internal kami menujukkan bahwa keputusan membeli TV bagi konsumen Indonesia dan Asia Tenggara memang lebih mengedepankan harga dan bentuk TV, seperti ukuran layar TV. Sementara market Eropa dan Australia lebih mengedepankan fitur TV," tambah Dedik Hermanto, Quality Assurance Part Leader PT LG Electronics Indonesia.
Sementara itu, menjelang perhelatan akbar Piala Dunia, umumnya penjualan televisi secara nasional bertumbuh. Oleh karena itu, memasuki Piala Dunia tahun 2014 nanti, LG menargetkan penjualan secara total untuk seluruh TV-nya sebesar 40 persen. "Sebelumnya, pada Piala Dunia 2002, LG Indonesia pernah sangat sukses dengan penjualan produk TV berdesain bola," jelas Yanus S.K.P, General Manager HE MFG-1 Division PT LG Electronics Indonesia.
