Sepanjang 2013, terjadi berbagai kasus Public Relations (PR) yang mengancam dan bahkan mencoreng citra perusahaan, individu, dan institusi pemerintah. Pada institusi pemerintah, terungkapnya kasus korupsi yang melibatkan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Akil Mochtar merupakan kasus paling menghebohkan yang melanda ranah peradilan di Tanah Air. Kasus ini jelas mencoreng moreng citra MK sebagai lembaga peradilan yang jujur, adil, dan berwibawa.
Kepercayaan masyarakat sekejap sirna setelah Ketua MK dinyatakan tersangka dan kini tengah menjalani proses peradilan. Akil Mochtar ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus sengketa hasil Pemilu Kepala Daerah di Kabupaten Gunung Mas (Kalimantan Tengah) dan Kabupaten Lebak (Banten). Citra MK kini di ujung tanduk. Perlu ekstra kerja keras untuk mengembalikan citranya sebagai pilar penegak konstitusi. Jelas butuh waktu panjang untuk merehabilitasi citra instiitusi tersebut lantaran kepercayaan rakyat terlanjur ternodai oleh perbuatan sang ketua MK.
Kasus tersebut hanya satu dari sekian banyak kasus PR yang terjadi sepanjang tahun 2013. MIX mencatat sedikitnya terdapat 13 kasus PR yang mengancam reputasi dan citra perusahaan, individu, dan institusi pemerintah. Berikut catatannya:
Tertangkapnya mantan Ketua Mahkamah Agung Akil Mochtar atas sejumlah kasus korupsi merupakan salah satu kasus PR yang menghebohkan sepanjang tahun 2013.
1. Kemelut Politik di Partai Demokrat
Panggung politik masih menyita perhatian publik. Fokus perhatian publik tertuju ke Partai Demokrat dengan mencuatnya kasus perseteruan mantan Ketua Umum DPP Partai Demokrat Anas Urbaningrum dengan Ketua Dewan Pembina Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono yang juga menjabat presiden. Kemelut tersebut menurunkan citra Demokrat dan menyudutkan Presiden SBY yang dianggap mencampuradukan perannya sebagai presiden dan kepentingan partai.
Terlebih lagi, sosok Anas yang “pentolan” Parta Demokrat juga terseret kasus korupsi dana pembangunan fasilitas olahraga Hambalang dan politik bagi-bagi uang kepada kader Demokrat untuk meluruskan jalan Anas ke tampuk pimpinan Demokrat. Kemelut di tubuh Partai Demokrat akan mempengaruhi perolehan suara menjelang pesta demokrasi Pemilu 2014 mendatang.
2. Kementerian Agama Tersandung Korupsi Pengadaan Al Quran
Kementerian Agama (Kemenag) dicitrakan sebagai institusi yang “steril” terhadap segala perbuatan “dosa”. Tapi yang terjadi malah sebaliknya. Kasus terungkapnya korupsi proyek pengadaan kitab suci Al Quran dalam Anggaran Pendapatan Belanja Negara Perubahan (APBN) sektor Pendidikan tahun anggaran 2011-2012 yang melibatkan tersangka Ahmad Jauhari memupus citra Kemenag tersebut.
Tersangka Ahmad Jauhari adalah Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) di Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Kemenag. Kasusnya memang sudah ditangani oleh pengadilan Tipikor dan menyeret pelaku ke tahanan, namun perbuatan pelaku mencemari citra Kemenag. Perlu effort ekstra untuk merehabilitasi citra Kemenag yang sudah terlanjur dicap publik sebagai instisusi “steril dari dosa” tapi dihuni pejabat yang “berdosa”.
3. Naskah Terlambat, Ujian UN Tertunda
Penyelenggaraan Unjian Nasional (UN) tingkat SMA tertunda akibat naskah soal ujian terlambat dikirim ke sekolah. Inilah peristiwa yang paling menghebohkan sekaligus paling menyedihkan yang melanda pendidikan Indonesia. Ini juga yang baru pertama kali terjadi. Akibat keterlambatan tersebut, ribuan siswa SMA di berbagai daerah kecewa karena tidak bisa ikut ujian tepat waktu.
Citra dan reputasi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud)...