Dalam dua pekan terakhir ini, tayangan iklan Corporate Social Responsibility (CSR) Unilever bertajuk “Unilever Project Sunlight” tampak massif di layar kaca. Sebagai raksasa toeletris di Indonesia, Unilever memang dikenal sebagai salah satu perusahaan dengan pembelanja iklan terbesar di Tanah Air. Tak hanya sederet brand kenaman Unilever yang memborbadir konsumen Indonesia dengan tayangan TV Commercial. Bagi Unilever, aneka program CSR-nya pun perlu dikomunikasikan. Paling anyar adalah program “Unilever Project Sunlight” yang tampak agresif memborbadir pemirsa TV di Indonesia.
Tayangan iklan CSR “Unilever Project Sunlight” dimulai dengan menampilkan wajah Martin Luther King dan Ki Hajar Dewantara, yang dianggap sebagai sosok pengubah dunia lewat gagasan mereka. Cerita iklan berlanjut dengan menampilkan wajah anak-anak muda di dunia—termasuk Dira Noveriani dari Indonesia—yang mampu menawarkan gagasan baru tentang perbaikan sanitasi di negara mereka masing-masing. Di akhir tayangan, Unilever menutup iklan dengan mempertegas pesan komunikasi CSR mereka melalui kalimat, “Unilever mengubah kepedulian mereka (anak-anak muda—red) jadi tindakan nyata”.
Program CSR “Unilever Project Sunlight” yang resmi diluncurkan pada pertengahan November 2014 itu, berangkat dari fakta bahwa hingga kini masih banyak orang yang mandi, mencuci , dan buang air besar di sungai yang sama, tanpa mereka menyadari bahaya kesehatan yang mengancam. Hanya sekitar 47% penduduk Indonesia mencuci tangan dengan benar. Padahal perilaku sederhana ini dapat mengurangi risiko diare hingga 47%.
Melalui Project Sunlight, Unilever akan menyediakan akses edukasi dan fasilitas sanitasi untuk anak sekolah di Sumba, Nusa Tenggara Timur (NTT). Program edukasi perilaku bersih dan sehat akan dilakukan di sekitar 100 sekolah dan menjangkau 20,000 anak. Unilever juga akan membantu perbaikan fasilitas sanitasi di wilayah tersebut.
Seperti yang dikutip MIX dari situs resmi www.projectsunlight.com, Astri Wahyuni selaku External Affairs Manager PT Unilever Indonesia mengungkapkan, ada berbagai cara mudah untuk berpartisipasi dalam Project Sunlight melalui situs projectsunlight.co.id, yakni View, Act, dan Share.
“View, yaitu melihat film inspirasional ‘Bright Future Speeches’ atau tayangan film (iklan CSR—red) mengenai gagasan pemimpin masa depan. Act dengan menuliskan ide bagaimana menciptakan #brightfuture dan menjadi relawan #brightfuture. Share film inspirasional dan follow cerita-cerita inspiratif. Setiap kali film tersebut ditonton, Unilever akan mendonasikan Rp 100 untuk program edukasi dan sanitasi di Sumba, NTT,” paparnya.
Guna mensukseskan program yang didukung oleh brand Lifebuoy, Domestos, dan Pepsodent, Unilever Indonesia tak semata beriklan di televisi. Namun, program tersebut diintegrasikan dengan memanfaatkan seluruh kanal komunikasi. Sebut saja, program PR (Public Relation) dengan menyebarkan isu tersebut kepada media dan para blogger, menggandeng komunitas Mommies Daily, hingga giat berkampanye lewat digital—termasuk media sosial.
1 thought on “Massif-nya Kampanye CSR “Unilever Project Sunlight” di Televisi dan Digital”