Dalam menentukan target, tim CSR setiap anak perusahaan selalu mengutamakan lingkungan di sekitar perusahaan. “Minimal lingkungan di sekeliling Astra harus merasakan bahwa kami bermanfaat,” ujarnya. Dengan konsep seperti itu tidak mengherankan jika mereka sampai membentuk Yayasan Agrolestari yang fokus mendirikan dan menjalankan sekolah-sekolah di lingkungan perkebunan Astra.
Di level holding, mereka juga berusaha berkiprah secara nasional. Pasca Tsunami Aceh 2004 misalnya, melalui kerjasama dengan Arief Rachman Association, AI membuat sebuah sekolah di Meulaboh Aceh Barat yang sekarang sudah berkembang menjadi sekolah unggulan.
Evaluasi program CSR AI dilakukan setiap tahun dengan mempertimbangkan feedback dari masyarakat dan stakeholder. Mapping CSR Astra Indonesia menggolongkan stakeholdernya dalam tujuh kelompok. Yaitu pemegang saham, karyawan, pelanggan, masyarakat, pemasok, pemerintah dan lingkungan , termasuk media. Dalam setiap initiative CSR, para stakeholder itu sebisa mungkin dilibatkan
Untuk menjangkau para stakeholder tersebut, AI melakukan beberapa pola komunikasi. Pendekatan komunikasi untuk pemegang saham, jelas dilakukan melalui RUPS & Penerbitan Laporan Tahunan. Kepada karyawan, mereka berkomunikasi melalui forum bepartit yang diwakili serikat pekerja. Sedangkan masyarakat mereka dekati melalui pola forum komunikasi dan komunikasi informal.
Pemasok mereka libatkan adalam aktivitas review bersama, sementara kalangan pelanggan didekati melalui channel customer gathering. Bagaimana dengan pemerintah? Pemerintah dilibatkan dalam berbagai program lingkungan dan social. Sementara untuk lingkungan didekati dengan penerapan Astra Green Company yang dijalankan sepanjang tahun.