Data World Economic Forum menunjukkan bahwa Indonesia masih kalah oleh negara-negara tetangga—seperti Singapura, Malaysia, dan Thailand—dalam hal global competitive index, business competitiveness index, serta tourism and travel competitiveness.
Dibutuhkan integrated communication strategy dan command centre dalam menjalankan city branding
Oleh karena itu, sudah saat bagi Indonesia untuk melancarkan strategi city branding. Chief Happiness Officer Fortune PR Indira menjelaskan bahwa dalam membangun city branding perlu dimulai dari dalam kota itu sendiri. Artinya, setiap masyarakat dalam kota tersebut harus mendukung visi, misi, dan pesan city branding yang dikomunikasikan. "Untuk itu, jadikan setiap warga sebagai duta yang semangat mempromosikan kota Anda," saran Indira.
Namun, ditekankan Indira, ada tiga hal yang harus diperhatikan dalam menjalankan City Branding. Ketiga hal itu adalah promosi perdagangan, pariwisata, dan investasi. Tentu saja, semuanya harus diawali dengan pemahaman mendalam akan kesenjangan antara tujuan dan posisi kota yang bersangkutan.
“Artinya, semua dimulai dengan mendengarkan. Dengan demikian, kita selalu tahu di mana posisi kita dan dapat menentukan strategi brand yang tepat," tegas Indira, saat menjadi pembicara bertopik ‘Membangun City Branding’ di Gedung KM FISIP Universitas Negeri Solo (UNS), Solo, Maret ini.
Selanjutnya, menurut Indira, semua pimpinan daerah perlu memiliki Command Centre untuk bisa mengetahui setiap saat apa saja yang dipercakapkan khalayak sasarnya mengenai berbagai hal terkait kota tersebut. Dengan demikian, pemerintah daerah dapat merespon cepat pertanyaan, permintaan, atau keluhan masyarakat.
Ditambahkan Indira, “Selain itu, semua masukan yang diterima juga dapat dianalisis sebagai dasar penyusunan kebijakan strategis untuk membangun brand kota yang bersangkutan secara berkelanjutan baik dalam jangka panjang, menengah, maupun pendek." tegas Indira.
Ia mencontohkan bahwa klien-klien Fortune PR yang telah memiliki Command Centre, kini dapat berkomunikasi secara lebih strategis dengan para pemangku kepentingannya.
"Kunci keberhasilan city branding terletak pada integrated communication strategy, yakni strategi yang benar-benar didasarkan kebutuhan khalayak sasar, integrasi online dan offline, penggunaan media yang tepat, penentuan isu yang mampu menyentuh, serta efektifnya pembangunan dukungan dari berbagai pihak terkait," tutup Indira.
