Melakukan brand and client research secara berkala merupakan hal yang sebaiknya dilakukan oleh para marketers untuk dapat mengkomunikasikan value-aded brand secara efektif. Riset tersebut dapat dilakukan terhadap berbagai aspek brand, mulai dari stakeholder interest, klien (baik saat ini maupun potensial), analisis kompetitif, hingga big idea. Namun, Joshua Conran (2015) mengungkapkan bahwa secara substansif, dua jenis riset yang perlu dilakukan oleh brand terdiri dari riset brand serta riset terhadap klien.
Melakukan brand and client research secara berkala merupakan hal yang sebaiknya dilakukan oleh para marketers
Baik riset brand maupun riset klien tidak dapat berdiri sendiri, alias bersifat saling melengkapi. Dengan melakukan riset klien, gambaran yang telah didapat brand melalui hasil riset brand akan bersifat semakin insightful. Dengan demikian, marketers dapat membuat pesan marketing yang menarik bagi berbagai kelompok.
Menurut Conran, melakukan riset brand dan riset klien akan memberikan paling tidak tiga manfaat bagi kegiatan marketing. Pertama, marketers dapat menangkap gambaran menyeluruh mengenai seperti apa klien saat ini, apa yang dibenci klien-klien terdahulu, serta apa yang dicari oleh para klien potensial. Kedua, marketers mampu menemukan produk apa yang lebih fit di kalangan market. Marketers harus menemukan apa yang diinginkan oleh target audiens, lalu mengkonsultasikan dengan sumber daya perusahaan untuk melihat posibilitas pengeksekusian ide audiens. Terakhir, riset akan membantu marketers untuk memaksimalkan potensi perusahaan. Para marketers akan memahami cara terbaik untuk menyampaikan pesan komunikasi brand, luar-dalam produk atau servis yang ditawarkan, serta bagaimana caranya untuk memuluskan usaha-usaha menjaring audiens.
Agar marketers dapat sukses mengeksekusi riset brand dan riset klien agar tepat sasaran, Conran memberikan empat tips berikut ini:
- Susunlah rencana kerja: seiring dengan perjalanan perusahaan yang dinamis, para marketers perlu untuk melaksanakan riset brand dan klien untuk mengantisipasi tren, kebutuhan, serta keinginan audiens. Langkah paling awal ialah mulai menulis goals yang kemudian disusul dengan membuat outline proses, menunjuk siapa saja yang harus terlibat, serta menentukan tenggat waktu realistis.
- Galang excitement karyawan terhadap proses riset: banyak karyawan yang berpikir bahwa riset selalu dilakukan ketika perusahaan menemukan adanya masalah. Pastikan bahwa tim riset Anda mampu memberikan pandangan kepada karyawan lainnya bahwa pelaksanaan riset dilandasi untuk evaluasi ulang terkait kemampuan perusahaan. Tim riset perlu untuk bersikap terbuka terhadap objektif riset.
- Selalu bersikap open mind: Anda dapat melibatkan bantuan dari pihak eksternal guna memperoleh sudut pandang, ide, posibilitas yang lebih banyak serta menampilkannya dalam suatu standpoint objektif. Jangan khawatir untuk mempertimbangkan ulang branding, audiens, atau layanan perusahaan Anda.
- Meletakannya bersama-sama: Ketika Anda berhasil memperoleh sudut pandang holistik tentang klien ideal dan brand, mulailah untuk merencanakan pesan komunikasi. Pastikan bahwa pesan tersebut adalah big idea yang mencakup semua elemen-elemen temuan hasil riset.