Belum genap setahun Rick Mulia memimpin kantor Twitter Indonesia, ia kini resmi mengundurkan diri dan kembali bergabung bersama dengan Wego per Juli 2015. Pihak Twitter Indonesia melakukan konfirmasi bahwa mundurnya Rick Mulia sendiri karena alasan pribadi khususnya soal basis kerja. Saat ini dirinya berdomisili di Singapura dan perannya sebagai nahkoda mewajibkan Mulia pindah ke Jakarta.
Menariknya, situasi ini mirip dengan apa yang terjadi di headquarter Twitter di Amerika Serikat. Dick Costolo belum lama ini mengundurkan diri dari posisi CEO. Bedanya, posisi nahkoda di Twitter pusat tidak sepenuhnya lowong. Jack Dorsey menjabat CEO sementara hingga ditemukan pengganti yang laik.
Melihat rekam jejak dari Rick Mulia, tahun 2014 ia bekerja di perusahaan penyedia travel berbasis aplikasi digital Wego sebagai Chief Advertising & Media Officer. Ia pun sempat menimba pengalaman sebagai eksekutif di Yahoo dan meniti karir sebagai eksekutif Yahoo dan Microsoft sebelum bekerja di Wego.
Sebelum di Wego, pria lulusan Deakin University ini juga memegang posisi penting di Microsoft, MSN South East Asia, dan Yahoo! Singapura. Ia bergabung dengan Yahoo! pada tahun 1998 dan berkantor di Singapura. Ia bekerja di sana selama delapan tahun.
Pada 2007, ia pindah ke Microsoft. Di perusahaan milik Bill Gates tersebut, Mulia membantu membangun kembali bisnis MSN di seluruh Asia Tenggara, seperti membentuk kemitraan antara Microsoft dan perusahaan media di Singapura dan juga Telkom Indonesia.
Kini, Twitter Indonesia memiliki segudang permasalahan yang harus segera ditangani sepeninggal Rick. Rick tercatat sebagai karyawan pertama Twitter di Indonesia. Per Maret lalu, Twitter baru memiliki dua orang karyawan di Indonesia. Sementara, kantor pusatnya berada di lokasi One Pacific Place lantai 15 SCBD, Jakarta Selatan. *