Millennial Generation atau Generasi Milenium dipastikan akan menggantikan posisi Generasi Y, yang selama ini menjadi incaran banyak brand. Generasi milenium yang saat ini berusia 18-34 tahun itu memang tengah booming di berbagai negara. Tak mengherankan, jika salah satu brand besar asal Tiongkok, Lenovo, menjadikan generasi milenium sebagai pasar kunci.
Inilah karakter market Generasi Milenium yang wajib dicermati oleh marketers.
1. Gen Milenium "lebih" dari Pemasaran Tradisional
Berbeda dengan Gen Y maupun Gen Z, Generasi Milenium nyaris tak ingat waktu ketika mereka berselancar di internet maupun social media. Keseharian mereka tak bisa lepas dari internet dan social media. Bahkan, mereka melihat setiap kemungkinan iklan banner, pop-up, dan mempromosikannya jika memungkinkan. Mereka pun bisa mencium pesan pemasaran beberapa mil jauhnya.
Jadi, apa solusinya? Jawabannya, konten. Artinya, setelah generasi milenium mengenal dan mempercayai brand yang Anda miliki, bahkan mau mendengarkan pesan pemasaran Anda, langkah selanjutnya adalah dengan membangun pondasi yang kuat. Yaitu, dengan memberikan konten berbasis brand value secara konsisten.
2. Gen Milenium Menginginkan Transparansi
Generasi Milenium dibesarkan di dunia Photoshop, di mana setiap orang dengan komputer plus beberapa keterampilan dasar bisa membuat diri mereka terlihat lebih kurus, lebih muda, bahkan lebih cantik. Gen Y juga dibesarkan di dunia online, tepatnya di zaman Yahoo.
Jadi tak heran, brand dengan bantuan advertising agency hares focus Denman pesan marketing dari brand mereka, jika ingin menyasar pasar millennium. Sekali lagi, solusinya adalah konten. Konten pemasaran harus dirancang dengan baik untuk menjelaskan brand Anda sebenarnya. Marketers harus mampu berbagi cerita, berbagi nilai-nilai brand, hingga prinsip-prinsip brand. Marketers dapat menggambarkan brand dengan bercerita melalui un-retouched foto dan video.
3. Gen Milenium Selalu Bicara tentang Relationship
Milenium adalah generasi Facebook. Artinya, mereka bertumbuh bersama teman-teman mereka, dengan selalu membincangkan merek favorit mereka melalui media sosial setiap hari. Di gen Millennium, lebih bicara tentang hubungan yang dibangun melalui percakapan dari waktu ke waktu.
Ketika pemasar mulai melakukan branding, gen millennium ingin mengenal brand dan ingin Anda pun mendengarkan mereka. Semua membutuhkan waktu, dan merek yang bersedia untuk melakukan hal itu untuk generasi millennium dalam jangka panjang akan menjadi pemenangnya.
Sebuah program pemasaran saat ini tidak boleh hanya memberikan konten berbasis nilai secara konsisten, tetapi juga harus mampu mendorong keterlibatan dan membangun percakapan dengan masyarakat.