Starbucks pun Tak Luput dari Disruption

Januari lalu, kantor berita Korea membertiakan bahwa Caffe Bene mengajukan skema restrukturisasi.. Pada 2016, perusahaan kehilangan penjualan sekitar US $ 32 juta menjadi $ 73 juta, atau turun 32 persen dari tahun sebelumnya. Caffe Bene memiliki 800 toko di Korea, menyusut saat direstrukturisasi, dan sekitar 50 gerai di AS. Diluncurkan pada tahun 2008, Caffe Bene berkembang menjadi salah satu waralaba kopi terbesar Korea Selatan. Dalam lima tahun Caffe Bene membuka lebih dari 1000 gerai. Namun gagal karena pasar kedai kopi nampaknya telah jenuh.

Jenuh? Ini masih butuh pembuktian karena bisa jadi masih ada kedai kopi yang tumbuh. Tetapi bagaimana jika pesaing gerai kedai kopi baru muncul dan berakar dari industri yang sama sekali berbeda? Perusahaan ini mungkin terbang jauh di bawah radar sehingga Starbucks tidak bisa melihat mereka sebagai pesaing sampai terlambat.

Tahun 2012, Stephen T. Gordon -- Stephen Gordon, Director Digital Transformation, DoD / US Public Sector – menyatakan bahwa di masa depan, semuanya bisnis akan menjadi seperti kedai kopi. Maksudnya, menjadi seperti kedai kopi karena di dalam kedai itu pelanggan mendapatkan pelanglaman yan unik. Sebab harus diakui bahwa kedai kopi telah menjadi "rumah ketiga" bagi kebanyakan orang setelah rumah dan tempat kerja.

Memang banyak juga orang datang ke kedai kopi, seperti Starbucks untuk bekerja. Akan tetapi makna sesungguhnya dari kedai kopi adalah tempat berkumpul atau silatrahmi. Disitulah orang sering mendapat inspirasi. Starbucks misalnya, bukan sekadar tentang kopi, tetapi tentang pengalaman bersama dalam pertemuan tatap muka.

Pengalaman kantor, misalnya, sudah berubah menjadi pengalaman kerja bersama di kedai kopi lokal, di mana pekerja lapangan dengan laptop dan smartphone bekerja di luar kantor di kursi yang nyaman dengan lingkungan kreatif. Ini adalah salah satu alasan mengapa Starbucks menjadi begitu sukses - tidak ada yang lebih mudah daripada meraih laptop dan menuju ke sudut Starbucks untuk menyelesaikan beberapa pekerjaan, menemui klien, atau bersosialisasi dengan rekan sekerja.

Jadi kalau benar Starbuck terdistruped, siapa yang mendistrupt? Kita tunggu saja.

Pages: 1 2
Tags:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Sign In

Get the most out of SWA by signing in to your account

(close)

Register

Have an account? Sign In
(close)