Tahun ini, Majalah MIX Marketing Communications kembali perhelatan akbar “Indonesia Best School Communications and Management 2014”. Seperti perhelatan tahun-tahun sebelumnya, malam penganugerahan yang digelar pada pertengahan Desember ini (18/12) menghadirkan sharing session dari para pengelola kampus yang sukses melakukan strategi branding kampus mereka.
Sharing Session “Indonesia Best School Communications and Management 2014” yang digelar oleh MIX Marekting Communications
Mengusung tema “Memanfaatkan Peran Alumni dalam Branding Kampus”, sharing session kali ini MIX menghadirkan empat pembicara dari Telkom University (Indonesia Best School of Management 2014 kategori PTS Akreditasi A), Universitas Pasundan (Indonesia Best School of Communications kategori PTS Akreditasi A), Unika Atmajaya (Indonesia Best School of Communications kategori PTS akreditasi B), dan Universitas Multimedia Nusantara (Indonesia Best School of Communication kategori Desain Komunikasi Visual Akreditasi B).
Dipandu langsung oleh Amalia E. Maulana Ph.D, Pemimpin ETNOMARK Consulting yang juga Dosen Universitas Bina Nusantara dan STIKOM LSPR, para pembicara berbagi kisah tentang upaya branding mereka dalam memanfaatkan added value serta peran alumni.
Dr. Alma Suyanto MBA dari Telkom University mengungkapkan bahwa sejak setahun lalu melakukan re-branding—yakni dengan menyatukan emapt institusi—strategi rebranding sudah dilancarkan. “Lewat rebranding itu, kami mengkomunikasikan keunikan serta diferensiasi kami sebagai kampus berbasis ICT,” tandasnya.
Diakui Alma, rebranding tak semata mengganti nama dan logo. Namun, berbagai upaya komunikasi dilakukan Telkom University dengan memanfaatkan berbagai kanal komunikasi. Mulai dari memanfaatkan kanal digital seperti optimalisasi website kampus, hingga memanfaatkan peran alumni sebagai brand ambassador. “Butuh waktu satu tahun, kami menggabungkan seluruh alumni dari empat institusi dalam satu wadah alumni Telkom University. Personal approach pun menjsati strategi yang kami pilih,” kata Alma, yang menyebutkan bahwa 49% alumni Telkom University telah bekerja di berbagai perusahaan yang terkait ICT.
Sementara itu, Dr. Deden Ramdan dari Universitas Pasundan menerangkan bahwa citra kampus dibangun lewat local wisdom yang dimiliki Universitas Pasundan. Locak wisdom itu adalah adanya dua mata kuliah favorit yang disukai seluruh mahasiswa—termasuk mahasiswa dari 26 negara di dunia. Yaitu, mata kuliah Jurnalistik Islam dan mata kuliah Linguistik Sunda. Menurut Deden, peran alumni seperti Kapten Klub Sepak Bola Persib Bandung juga tercatat efektif untuk membangun brand Universitas Pasundan.
Dari Unika Atmajaya, Dorien Kartikawangi, memaparkan bahwa masih mengedepankannya unsure etika menjadi keunikan dari Unika Atmajaya. Hal itu diwujudkan lewat tampilan wajah Pancasila pada logo Unika Atmajaya dan hadirnya Pusat Etika. Selain itu, Unika Atmajaya juga menjadikan alumninya, salah satunya Th. Wiryawan—yang pernah menjadi direksi di Citibank—sebagai brand ambassador Unika Atmajaya.
“Alumni yang sukses juga kerapkali kami diundang untuk sharing session kepada adik-adik mahasiswa. Hasilnya, mahasiswa yang sekolah di kami banyak direkomendasi dari sekolah maupun keluarga yang pernah kuliah di Unika Atmajaya,” jelas Dorien, yang menyebutkan bahwa Unika Atmajaya juga memanfaatkan social media dan website untuk amplifikasi pesan komunikasi Unika Atmajaya.
Desi Dwi Kristanto dari Universitas Multimedia Nusantara, mengakui sebagai pendatang baru—yang baru berdiri pada tahun 2007—Universitas Multimedia Nusantara memang harus melakukan upaya branding yang lebih gencar. “Kami memiliki lima filosofi dasar yang disebut 5C, yakni Caring, Competent, Credible, Competitive Advantage, Customer Delight,” katanya.
