Pengguna layanan data, kini menjadi pasar paling seksi di industri telekomunikasi. Dan, segmen remaja serta anak muda menjadi pengguna yang paling mendominasi layanan data. Tak heran, jika XL rajin menggelar program yang mengincar kedua segmen tersebut. Salah satunya, yang teranyar adalah program "XL Superstar Tanpa Bakat".
Nicanor V. Santiago, Direktur Marketing XL (tengah-belakang), bersama beberapa finalis XL Superstar Tanpa Bakat. Ia menyebutkan, lewat program tersebut, pertumbuhan traffic layanan data XL mencapai 125% dari 33,7 juta pelanggan data sampai dengan kuartal ketiga 2013.
Nicanor V. Santiago, Direktur Marketing XL, mengakui bahwa pengguna layanan data saat ini didominasi oleh kalangan remaja yang penuh rasa ingin tahu, kreatif, dan inovatif. Melalui program 'XL Superstar Tanpa Bakat', XL berkomitmen untuk lebih serius merangkul komunitas remaja dan anak muda.
"Anak muda merupakan pasar yang paling potensial untuk XL, terutama untuk layanan data. Karena mereka sangat akrab dengan dunia digital, terutama social media," ujarnya.
Dalam kurun waktu lima bulan, sejak digelar Juni 2013, jumlah video submission sanggup menembus lebih dari 15 ribu video. Peserta berasal dari 11 kota, yakni Jabodetabek, Bandung, Yogyakarta, Surabaya, Denpasar, Makassar, Banjarmasin, Palembang, Pekanbaru, dan Medan. Yang menarik dari entry tersebut, ternyata video yang masuk lebih banyak dari Medan. Hal itu menunjukkan bahwa pengguna aktif layanan data tidak hanya datang dari Pulau Jawa.
"Tingginya partisipasi peserta juga terlihat dari pertumbuhan traffic layanan data di XL yang mencapai 125% dari 33,7 juta pelanggan data sampai dengan kuartal ketiga 2013. Bahkan, vote yang dihasilkan dari program ini juga mencapai lebih dari satu juta vote," lanjut pria yang akrab disapa Niki itu.
Sejatinya, program tersebut juga merupakan cara XL dalam mengomunikasikan kampanye XL Hotrod 3G+. Dengan Hotrod 3G+, menurutnya, akses data bisa menjadi lebih cepat dan stabil, sehingga menunjang aktivitas anak muda--yang notabene sudah semakin familiar dengan data sekaligus pengguna data yang cukup potensial.
"Untuk itu, tahun depan kami berencana akan meningkatkan porsi pemasaran kami di channel digital, dari yang sebelumnya hanya sekitar 10%-20%, menjadi 20%-30%. Penetrasi data yang terus meningkat, akan kami optimalkan untuk menyajikan program atau konten-konten yang relevan dengan target pasar kami. Sisanya, kami tetap gunakan media konvensional, seperti TV dan media cetak," tegas Niki. (MS)